PREDIKSI IHSG RABU (23/1/2019): IHSG Dibayangi Koreksi, Simak Pilihan Sahamnya

Bisnis.com,22 Jan 2019, 19:55 WIB
Penulis: Dwi Nicken Tari
Karyawan melintas di dekat papan penunjuk pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (16/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA—Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bakal terkoreksi wajar pada perdagangan Rabu, (23/1/2019) untuk kembali melanjutkan penguatan.

Pada akhir perdagangan Selasa (22/1/2019), IHSG ditutup menguat 0,27% atau naik 17,72 poin ke level 6.468,563. Padahal, mayoritas harga saham di Asia ditutup melemah seiring dengan investor tengah mencermati komentar Presiden China Xi Jinping terkait dengan stabilitasi politik yang dikhawatirkan berdampak terhadap perlambatan lebih lanjut ekonomi China.

Selain itu, Dana Moneter Internasional (IMF) yang merevisi turun perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia juga menambah kekhawatiran pasar global, setelah perkembangan perang dagang AS—China belum juga memberikan kepastian.

Adapun sektor industri dasar dan konsumen menjadi pendorong penguatan IHSG pada akhir sesi perdagangan, yang masing-masing naik 1,42% dan 0,74%. Sementara itu, investor asing tercatat melakukan aksi-beli (net-buy) sebesar Rp89,31 miliar.

Secara teknikal, Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memaparkan bahwa IHSG bergerak kembali terkonsolidasi bertahan pada area support MA5 pada kisaran 6.440.  Indikator stocahstic dead-cross pada area overbought dengan momentum indikator RSI yang cukup tinggi pada poin 88,76 oscillator menandakan pergerakan yang sudah cukup tinggi,

“Penguatan yang telah cukup signifikan perlu adanya koreksi wajar jangka pendek guna melanjutkan tren penguatan,” katanya seperti dikutip dari riset harian, Selasa (22/1/201).

Dia memperkirakan, IHSG pada Rabu (23/1/2019) cenderung tertekan karena aksi ambil untung (profit taking) dengan bergerak pada kisaran 6.420—6.500.

Lanjar merekomendasikan WTON, JPFA, TPIA, HMSP, INTP, dan UNTR untuk dicermati.

Di sisi lain, Director PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menjelaskan bahwa IHSG saat ini masih tampak berusaha mempertahankan rentang konsolidasi pada posisi yang wajar pascapenguatan. “Hal ini tentunya juga ditunjang oleh capital inflow yang terus-menerus berlangsung ke dalam pasar modal Indonesia,” katanya seperti dikutip dari riset harian.

Dia memperkirakan masuknya arus modal asing tersebut dapat menopang penguatan IHSG baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan begitu, dia memperkirakan IHSG tetap dapat menguat pada kisaran 6.226—6.542 dengan saham emiten yang perlu dicermati a.l. SCMA, WSBP, WTON, TOTL, SMRA, INDF, ICBP, ASRI, dan AALI.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Riendy Astria
Terkini