Bisnis.com, BADUNG, Bali – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan membidik akuisisi 21 juta peserta baru lewat sejumlah kerja sama yang dibangun dan pengoptimalan komunitas Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (Perisai).
E. Ilyas Lubis, Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan mengatakan tingginya target akuisisi peserta baru didorong oleh target progresif BPJS Ketenagakerjaan yang ingin memasukkan 4,5 juta peserta aktif baru pada 2019.
Berdasarkan pengalaman Ilyas, setiap lima orang peserta baru yang direkrut BPJS Ketenagakerjaan, hanya satu orang yang bertahan menjadi peserta aktif. Adapun empat orang lainnya putus di tengah program dan mengambil klaim JHT.
“Posisi pekerja di Indonesia sangat besar turn over-nya karena berbagai hal, seperti sifat pekerjaannya yang kontrak, dan kondisi ekonomi yang dialami dari satu perusahaan, serta lain-lain,” kata Ilyas di Nusa Dua, Bali, Selasa (22/1/2019).
Meski demikian, Ilyas mengatakan tahun ini perusahaan berusaha meningkatkan retensi peserta baru sehingga dari tiga orang perserta baru, terbentuk satu orang peserta aktif.
Ilyas menerangkan salah satu program untuk mencapai hal tersebut dengan memperkuat relationship dengan masyarakat yang telah menjadi peserta lewat sosiliasi dan peningkatan komunikasi agar mereka tidak berhenti dari program JHT.
“Jadi kami melakukan perbaikan dari lima banding satu, menjadi tiga banding satu, agar tercapai target 4,5 juta peserta aktif,” kata Ilyas.
Di samping itu, sambungnya, BPJS Kesehatan juga akan memperkuat Perisai mulai dari sistem, rekruitmen, pelatihan hingga monitoring agar komunitas yang merangkap agen ini dapat memberi kontribusi maksimal dalam menarik peserta baru.
“Jadi antara mempertahankan yang sudah ada dan mencari yang baru akan melahirkan pertumbuhan agresif seperti yang direncakanan BPJS Ketenagakerjaan,” kata Ilyas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel