Bank Indonesia Khawatir Harga Tiket Pesawat Ganggu Ekonomi Riau

Bisnis.com,22 Jan 2019, 17:39 WIB
Penulis: Arif Gunawan
Bandara Sultan Syarif Kasim II/dipenda.pekanbaru.go.id

Bisnis.com, PEKANBARU – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau khawatir dengan tingginya tarif angkutan udara selama beberapa waktu terakhir, karena akan berimbas pada aktivitas ekonomi setempat.

Kepala BI Riau Siti Astiyah mengatakan tiket pesawat yang mahal akan berdampak pada pelemahan industri khususnya transportasi udara, logistik, dan perdagangan berbasis elektronik (e-commerce).

"Perlu diskusi agar kenaikan tarif pesawat ini tidak menghambat industri, khususnya e-commerce yang sedang kami coba bantu pengembangannya di Riau," ujarnya seusai seminar Membedah APBD Riau 2019 di Pekanbaru pada Selasa (22/1/2019).

Menurut Siti, pihaknya sudah mengetahui kenaikan tarif angkutan udara menjadi penyumbang inflasi yang cukup besar dalam beberapa bulan terakhir.

Bahkan pada tahun ini, harga tiket pesawat diperkirakan juga kembali menjadi salah satu faktor utama inflasi di Provinsi Riau.

Oleh karena itu, pihaknya berharap agar industri penerbangan dapat merespons kondisi saat ini dengan menurunkan tarifnya sehingga tidak terlalu berpengaruh besar pada inflasi daerah. "Kami juga berharap naiknya tarif pesawat ini sifatnya sementara," ungkapnya.

Sebelumnya pengelola Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, PT Angkasa Pura II (Persero), menyatakan sampai Senin (21/1/2019), jumlah penerbangan yang dibatalkan maskapai sudah mencapai 433 flight.

Penyebab utama dari pembatalan penerbangan itu yakni karena mahalnya harga tiket, yang diperkirakan naik dua kali lipat dari sebelumnya yaitu dari rata-rata Rp600.000 untuk tiket low-cost carrier menjadi Rp1 juta untuk sekali jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini