Hadir di WEF Davos, John Riady Sampaikan Soal Kecerdasan Buatan & Big Data

Bisnis.com,25 Jan 2019, 08:34 WIB
Penulis: M. Taufikul Basari
World Economic Forum/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Grup Lippo John Riady ikut ambil bagian dalam pertemuan ekonomi tahunan bergengsi World Economic Forum (WEF) yang diselenggarakan di Davos, Swiss, dengan fokus membahas arsitektur revolusi industri 4.0. 

Pertemuan tahun ini bertema Globalization 4.0: Shaping a Global Architecture in the Age of the Fourth Industrial Revolution.  Tema ini diambil sejalan dengan revolusi industri 4.0 yang telah mengubah cara individu, pemerintahan dan perusahaan berhubungan satu sama lain. 

Di ajang WEF, sejumlah kepala negara dan dan tokoh bisnis seluruh dunia turut hadir. Dari Indonesia hadir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong. Dalam WEF itu,  para peserta akan berbagi pengalaman, bagaimana mengelola bisnis di era revolusi industri 4.0.

Menurut John, dua hal penting yang perlu menjadi pusat perhatian tinggi dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0 yakni kecerdasan buatan (AI) dan maha data (big data). Pendidikan, memiliki peran sentral, meningkatkan kapabilitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam era revolusi industri 4.0.

AI meski merupakan bagian dari teknologi digital, namun menggunakan teknologi tersebut untuk mengumpulkan semua data yang besar. Data ini menjadi sangat penting karena dapat dianalisis dan diolah berdasarkan apa yang menjadi karakter atau kebutuhan masyarakat saat ini.

Menurutnya, perusahaan yang dipimpinnya juga menyadari bahwa AI kini menjadi sangat penting dan dibutuhkan dalam mengambil keputusan-keputusan krusial, termasuk dalam bisnis. “Kami sudah mulai memasukan AI dan big data sebagai bagian untuk mengembangkan service industries (industri layanan/service) dalam Lippo Group,” ujar John, dalam rilisnya, Jumat (25/1/2019).

Seluruh peserta yang hadir akan memanfaatkan semangat WEF Davos untuk membangun masa depan dengan cara yang konstruktif dan kolaboratif.  John mengatakan bahwa transformasi merupakan kata yang paling tepat untuk menggambarkan prospek geopolitik, ekonomi dan lingkungan secara global.

Kehadiran para pebisnis Indonesia di WEF dimaksudkan untuk memberi pesan bahwa RI sudah berhasil dalam menerapkan berbagai keunggulan di era industri 4.0 sejalan pula dengan pertumbuhan bisnis digital  luar biasa.

Menurut John, kawasan Asean sebagai blok baru juga akan menjadi salah satu topik utama dalam Pertemuan Tahunan WEF 2019. Blok Asean memiliki catatan pertumbuhan ekonomi, pembangunan, dan kerja sama regional yang patut ditiru. Wilayah ini dinilai sebagai memiliki dinamika dan peluang yang menonjol paling luar biasa di dunia.

John mengajak para pengusaha Indonesia menyambut baik kedatangan revolusi industri 4.0 dengan membuka kesempatan segala sektor untuk lebih berinovasi.  Revolusi industri 4.0 harus dimaknai sebagai teman yang bisa memajukan bangsa dan negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini