5 Berita Populer Market, ISAT Tawarkan Surat Utang Rp2 Triliun dan Delapan Sektor Menguat

Bisnis.com,25 Jan 2019, 12:01 WIB
Penulis: Oliv Grenisia
Karyawan melayani pelanggan di gerai Indosat Ooredoo, Jakarta, Rabu (2/1/2019). - Bisnis/Endang Muchtar

1. Indosat (ISAT) Tawarkan Surat Utang Senilai Rp2 Triliun

Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. menawarkan obligasi dan sukuk ijarah senilai total Rp 2 triliun untuk membiayai belanja modal tahun ini.

Emiten berkode saham ISAT tersebut menawarkan Obligasi Berkelanjutan III INDOSAT Tahap I/2019 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Indosat Tahap I/2019 dengan target total dana sebanyak-banyaknya Rp10 triliun, baca selengkapnya di sini

2. Ditjen Pajak Gandeng BEI dalam Pilot Project
Penyampaian Laporan Keuangan Berbasis XBRL

Dalam rangka meningkatkan daya saing melalui efisiensi dan peningkatan kualitas layanan perpajakan dalam hal pengawasan penyampaian laporan keuangan, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menjalin kerja sama dengan Bursa Efek Indonesia.

Kemitraan dilakukan lewat penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama untuk Pilot Project, baca selengkapnya di sini

3. Delapan Sektor Menguat, Aneka Industri Turun

Sektor pertanian memimpin mayoritas sektor menopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada perdagangan pagi ini, Jumat (25/1/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,30% atau 19,71 poin ke level 6.486,37 pada pukul 09.23 WIB, baca selengkapnya di sini

 

4. JII Teruskan Kenaikan di Hari Kedua, Ini Saham Pendorongnya

Pergerakan indeks harga saham syariah, Jakarta Islamic Index (JII), menguat pada perdagangan pagi ini, Jumat (25/1/2019).

JII naik 0,32% atau 2,32 poin ke level 726,89 pada pukul 09.56 WIB, baca selengkapnya di sini

 

5. Minyak WTI Rebound, Harga Batu Bara Tergelincir

Harga batu bara di bursa ICE Newcastle tergelincir dan berakhir di zona merah pada perdagangan Kamis (24/1/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak teraktif April 2019 turun 0,90 poin atau 0,89% dan ditutup di level US$100,40 per metrik ton, baca selengkapnya di sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Surya Rianto
Terkini