Hashim Pastikan Prabowo Tak Akan Dirikan Negara Islam Bila Terpilih Jadi Presiden

Bisnis.com,27 Jan 2019, 21:48 WIB
Penulis: Newswire
Prabowo Subianto bersama adiknya Hashim Djojohadikusumo./Bisnis-Jaffry Prabu Prakoso

Bisnis.com, JAKARTA--Hashim Djojohadikusumo menegaskan calon presiden Prabowo Subianto tak akan mendirikan negara islam atau khilafah, jika terpilih di Pilpres 2019.

Pernyataan ini disampaikan Hashim saat menjawab pertanyaan seorang wanita dalam sebuah sesi tanya jawab di acara dialog kebangsaan 'Kebhinekaan dan Pemilu Damai' di gedung Bhayangkari, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu, 27 Januari 2019.

Mulanya, wanita itu menanyakan Hashim soal dukungan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Front Pembela Islam (FPI) kepada Prabowo dan adakah kaitannya dengan pembentukan negara Khilafah.

Menjawab pertanyaan itu, Hashim yang merupakan adik kandung Prabowo bersedia menjadi penjamin bahwa sang kakak tak akan mendirikan negara Islam atau khilafah.

"Maka saya sampaikan ibu, apa yang menjamin pak Prabowo nanti tidak bikin negara Khilafah? Ya saya adalah jaminan ibu. Kakak saya dan kakak ipar saya Katolik, mereka adalah jaminan untuk ibu," ujar Hashim menjawab pertanyaan itu.

Isu Prabowo akan mendirikan khilafah tersebar luas sejak menjelang masa kampanye Pilpres 2019. Prabowo pada kesempatan sebelumnya juga menyebut bahwa isu tersebut tak berdasar.

“Jadi masalah khilafah itu adalah propaganda yang sebetulnya picik tapi berbahaya karena rakyat bisa terpengaruh,” katanya seusai kunjungan ke rumah almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis, 13 September 2018.

Pada saat itu, Prabowo juga memaparkan secara singkat bagaimana ia sebagai seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia sering harus mempertaruhkan nyawa demi kedaulatan Pancasila.

Dia mengatakan, sejak muda sudah bersumpah untuk membela Tanah Air yang didasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Ia menambahkan, keinginannya adalah menegakkan Pancasila secara murni dan konsekuen. “Jadi bukan Pancasila dan UUD 1945 dipakai sebagai mantra, tapi dijalankan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rahayuningsih
Terkini