Hashim Nilai Survei yang Sebut Jokowi-Ma'ruf Unggul 20% Sebagai "Fake News"

Bisnis.com,28 Jan 2019, 09:54 WIB
Penulis: JIBI
Petugas melakukan pengecekan kualitas surat suara Pilpres 2019 saat pencetakan surat suara di Jakarta, Minggu (20/1/2019)./ANTARA-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menilai hasil survei yang menyatakan bahwa tingkat elektabilitas Prabowo Subianto dan Joko Widodo terpaut lebih dari 20% sebagai suatu kebohongan.

Meski mengakui bahwa pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin masih unggul, tapi adik Prabowo ini mengklaim selisihnya tak sebesar itu.

"Yang mengatakan 20%-25% di atas itu semuanya hoaks dan fake news," ujar Hashim seperti dilansir Tempo, Senin (28/1/2019).

Dia mengutip hasil survei internal Badan Pemenangan Nasional (BPN), yang menyebutkan bahwa perbedaan tingkat elektabilitas kedua peserta Pilpres 2019 itu tak lebih dari 11%.

"Ada yang mengatakan 5%-7%, ada yang mengatakan 6%-10%, dan ada yang mengatakan 7%-11%," tutur Hashim.

Sejumlah lembaga survei sebelumnya menyatakan tingkat elektabilitas kedua peserta Pilpres 2019 itu masih terpaut sekitar 10%. Survei Indikator Politik menyebutkan selisihnya 20,1%, Alvara 19,2%, sedangkan Charta Politika 19,1%.

Adapun Media Survei Nasional (Median) mengatakan perbedaannya tinggal satu digit, yaitu 9,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini