Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank DBS Indonesia masih akan fokus mengembangkan produk perbankan digital dalam beberapa tahun ke depan. Melalui produk Digibank, perseroan berharap pelayanan sempurna bagi nasabah.
Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Paulus Sutisna mengatakan, Digibank masih menyediakan produk dasar perbankan, seperti pembukaan rekening, transfer, dan tabungan. Oleh sebab itu, pada tahun ini perseroan akan meningkatkan berbagai layanan guna menambah kepuasan nasabah.
"Kami akan banyak masukkan layanan ke digital, salah satunya kredit yang merupakan kelanjutan dari program agro landing yang mana nasabah tidak lagi perlu memberikan slip gaji atau alamat rumah pada kami. Kami akan gunakan fasilitas big data yang akan mengecek secara otomatis," katanya di sela-sela DBS Asian Insights Conference 2019, Kamis (31/1/2019).
Paulus melanjutkan, sebagai penyeimbang dari pengembangan bisnis digital, perseroan akan memaksimalkan pertumbuhan secara organik. Hal ini mengingat sudah banyak sekali nasabah yang dijaring melalui Digibank.
Pada 2017, tuturnya, saat awal merilis Digibank, perseroan hanya bisa meraup 100 nasabah per hari. Saat ini, sambungnya, rerata 1.000 nasabah bisa dijangkau per hari.
Dia mengklaim, prestasi tersebut merupakan buah keberhasilan produk digital, sebab akan sulit bagi perseroan jika hanya mengandalkan bisnis secara konvensional.
Hingga kini, perseroan mencatat ada 600.000 pengguna Digibank. Meskipun demikian, Paulus mengaku bahwa kinerja Digibank untuk meningkatkan pertumbuhan dana pihak ketiga masih belum maksimal.
"Ini tahap pertama jadi pengaruh ke pertumbuhan DPK [dana pihak ketiga] belum banyak. Namun, kami percaya ketika sudah efektif layanan untuk kemudahan nasabah mengambil kredit maka penghimpunan dana akan melaju beriringan," ujar Paulus.
Dengan demikian, lanjutnya, pertumbuhan kredit perseroan pada tahun ini akan mencapai dua digit. Menurutnya, perseroan masih akan memaksimalkan kredit korporasi dan konsumer sebagai kelanjutan dari fokus lini bisnis ANZ yang sebelumnya diakuisisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel