Silaturahmi Haji Dukung Jokowi-Ma'ruf, Lawan Isu Penyelewengan Dana Haji

Bisnis.com,01 Feb 2019, 23:28 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Cawapres nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin memberikan sambutan di depan jamaah Silaturahmi Haji Indonesia (SAHI)/Bisnis-Aziz R

Bisnis.com, JAKARTA — Silaturahmi Haji Indonesia (SAHI) menyatakan dukungan kepada pasangan Capres-Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, di Ballroom Hotel Sari Pacific, Jumat (1/2/2019).

Ketua SAHI Abdul Kholiq Ahmad menyatakan tujuan deklarasi ini salah satunya demi melawan narasi bahwa dana penyelenggaraan haji di era Presiden Jokowi dilakukan serampangan.

Bahkan Abdul menyebut narasi-narasi tersebut seringkali didengungkan dalam khotbah ibadah salat Jumat. Padahal, Abdul mengklaim dalam kepemimpinan Presiden Jokowi, penyelenggaraan haji dan umrah semakin baik, indeks kepuasan jamaah pun meningkat.

"Jadi jika akhir-akhir ini ada sinyalemen bahwa panjangnya antrian ibadah haji itu karena dana haji digunakan untuk membangun infrastruktur, ini pembodohan publik yang luar biasa," sebut Abdul dalam sambutannya.

"Dana haji yang terhimpun sampai tahun 2018, menurut Ketua Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bapak Anggito Abimanyu nilainya mencapai Rp113 triliun. Dari 113 triliun itu, tidak satu rupiah pun digunakan untuk infrastruktur. Kecuali dimasukkan dalam deposito syariah, sukuk, dan untuk kepentingan ibadah haji," tambahnya.

Dalam acara tersebut, turut hadir Ma'ruf Amin yang menjelaskan lebih lanjut bahwa dana haji dikelola di sejumlah instrumen investasi yang terdiri atas deposito perbankan syariah, sukuk, emas, investasi langsung, dan investasi lainnya. 

Mantan Ketua MUI ini pun menjelaskan bila benar dana haji digunakan untuk infrastruktur, maka dana haji tentu akan habis. Tetapi kenyataannya justru bertambah, sebab diinvestasikan untuk Sukuk Negara yang merupakan investasi paling aman dan sesuai syariat untuk investasi dana haji.

"Bahkan Sukuk Indonesia ini terbesar di dunia. Laku. Dipercaya kalau Indonesia mengeluarkan SBSN [Surat Berharga Syariah Negara] artinya negara sampai IDB [Islamic Develpoment Bank] itu, dia minta 30%. Karena apa? Aman dan menguntungkan," jelasnya.

"Makanya kalau nggak paham jangan ngomong," sindir Ma'ruf pada penyebar isu penyelewengan dana haji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini