Wapres JK Beri Waktu 6 Bulan BP Batam Turunkan Biaya Logistik ke Singapura

Bisnis.com,02 Feb 2019, 16:33 WIB
Penulis: Anggara Pernando
BP Batam diberi waktu 6 bulan turunkan biaya logistik ke Singapura/paradiso.co.id

Bisnis.com, BATAM -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menugaskan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam atau BP Batam menurunkan biaya peti kemas untuk ekspor dari Pelabuhan Batu Ampar dalam 6 bulan.

Perintah ini ditegaskan Wapres JK di Pelabuhan Batu Ampar setelah melakukan tinjauan lapangan. Sebelumnya Direktur Utama Sat Nusa Persada melaporkan kepada Wapres bahwa pengiriman kontainer dari Batu Ampar, Batam lebih mahal 88% dibandingkan pengiriman dari Jakarta.

Padahal jarak Batam dan Singapura hanya 4 jam. Sedangkan pengiriman dari Jakarta membutuhkan waktu 3 hari.

"Minimun [biaya pengiriman kontainer harus] sama dengan Jakarta," kata JK di Pelabuhan Batu Ampar, Sabtu (2/2/2019).

Menurut JK, biaya pengiriman dapat ditekan jika Pelabuhan Batu Ampar melakukan modernisasi peralatan. Selain itu area pergudangan yang sudah tidak terpakai dapat dirubuhkan untuk kemudian digunakan sebagai area penyimpanan kontainer.

Saat ini pelabuhan Batu Ampar mampu melayani 400.000 TEUs kontainer per tahun. Sedangkan potensi yang dimiliki mencapai 1,2 juta TEUs per tahun. 

Bidin Yusuf, Direktur Sat Nusa Persada (PTSN) menyebutkan pihaknya mendapatkan komitmen dari Pegatron untuk meningkatkan investasi. Akan tetapi perusahaan dari Taiwan itu meminta syarat penurunan biaya pengiriman yang lebih bersaing. 

Bidin menyebutkan saat ini biaya pengiriman kontainer dari Batam ke Singapura ukuran 20 feet sebesar US$470 dengan waktu tempuh 3 jam. 

Sementara itu, untuk pengiriman yang sama dari Jakarta-Singapura dengan waktu tempuh 3 hari hanya US$250.

"Menurut Pegatron, bagaimana kami mau investasi kalau [logistik pengiriman] mahal. Mereka [pegatron] menjanjikan membuka kesempatan 200.000 lapangan kerja [jika logistik bersaing]," kata Bidin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini