Bursa Asia Variatif Jelang Libur Imlek, IHSG Melemah

Bisnis.com,04 Feb 2019, 13:15 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Karyawan berjalan melintasi layar informasi Indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (6/9/2018)./Reuters-Willy Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA –Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (4/2/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,57% atau 37,29 poin ke level 6.501,34 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (1/2), IHSG ditutup menguat 0,09% atau 5,67 poin di level 6.538,64.

IHSG sebelumnya dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,03% atau 2,14 poin di level 6.540,77. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran level 6.497,88 – 6.555,99.

Enam dari sembilan sektor terperosok di zona merah, dengan tekanan terbesar dari sektor aneka industri yang melemah 1,70% dan sektor konsumer yang turun 1,36%.

Di sisi lain, tiga sektor menguat dan menahan pelemahan IHSG lebih lanjut di sesi I hari ini, dipimpin oleh sektor perdagangna yang menguat 0,58%.

Sebanyak 204 saham menguat, 157 saham melemah, dan 266 saham stagnan dari 627 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang masing-masing melemah 1,86% dan 2,75% menjadi penekan utama pelemahan IHSG siang ini.

Di sisi lain, saham PT Bank Mayapada International Tbk. (MAYA) dan PT Bank SInarmas Tbk. (BSIM) yang masing-masing menguat 13,79% dan 19,27% menjadi pendorong utama sekaligus membatasi besarnya pelemahan IHSG siang ini.

IHSG melemah di saat indeks saham lainnya di Asia bergerak variatif siang ini, di tengah aktivitas perdagangan yang tipis menjelang Tahun Baru Imlek.

Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang menguat masing-masing 0,42% dan 1%, indeks Hang Seng menguat 0,21%, sedangkan indeks Kospi melemah 0,06%. Indeks Shanghai Composite libur selama sepekan ke depan menyambut Tahun Baru.

Dilansir Reuters, Bursa saham Asia cenderung bergerak tipis pada perdagangan Senin di kisaran level tertinggi empat bulan terakhir setelah kinerja Wall Street pekan lalu yang berakhir variatif.

Wall Street berakhir variatfi pada hari Jumat karena optimisme dari lonjakan pertumbuhan pekerjaan di AS di bulan Januari diimbangi oleh proyeksi Amazon.com Inc yang lebih lemah dari perkiraan.

Indeks Dow Jones ditutup menguat 0,26%, sedangkan indeks Nasdaq merosot 0,25%.

"Poin-poin kunci untuk pasar pekan ini adalah bagaimana dengan laporan emiten AS selanjutnya, dan apakah mereka sejalan dengan data yang optimis baru-baru ini," kata Junichi Ishikawa, analis senior IG Securities, seperti dikutip Reuters.

"Meskipun pendapatan dan fundamental perusahaan tetap penting, perkembangan politik, terutama situasi perdagangan AS-China, tetap menjadi faktor risiko potensial," katanya.`

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini