Saham BBCA & UNVR Penekan Utama IHSG Sesi I, BALI Merosot Hampir 25%

Bisnis.com,04 Feb 2019, 13:32 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Karyawan melintas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (23/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah saham menjadi penekan utama terhadap pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (4/2/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,57% atau 37,29 poin ke level 6.501,34 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (1/2), IHSG ditutup menguat 0,09% atau 5,67 poin di level 6.538,64.

IHSG sebelumnya dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,03% atau 2,14 poin di level 6.540,77. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran level 6.497,88 – 6.555,99.

Enam dari sembilan sektor terperosok di zona merah, dengan tekanan terbesar dari sektor aneka industri yang melemah 1,70% dan sektor konsumer yang turun 1,36%.

Di sisi lain, tiga sektor menguat dan menahan pelemahan IHSG lebih lanjut di sesi I hari ini, dipimpin oleh sektor perdagangna yang menguat 0,58%.

Sebanyak 204 saham menguat, 157 saham melemah, dan 266 saham stagnan dari 627 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang masing-masing melemah 1,86% dan 2,75% menjadi penekan utama pelemahan IHSG siang ini.

Adapun secara sektoral, saham ASII (-2,37%), IMAS (-0,92%), SCCO (-2,50%), dan MYTX (-3,06%) menjadi penekan utama atas pelemahan sektor aneka industri siang ini.

Berikut perincian saham pada IHSG di akhir sesi I:

Lima saham penekan utama berdasarkan kapitalisasi pasar:

Kode

Perubahan

BBCA

-1,86%

UNVR

-2,75%

ASII

-2,37%

BMRI

-2,30%

BMRI

-2,30%

Lima saham terlemah berdasarkan persentase:          

Kode

Perubahan

BALI

-24,91%

MABA

-15,45%

JIHD

-14,17%

BIKA

-10,45%

SKRN

-6,31%

 Sumber: Bloomberg         

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini