5 Berita Populer Ekonomi, Impor Hambat Pertumbuhan Ekonomi dan Ini CAra Jargas Diminati Pengusaha

Bisnis.com,06 Feb 2019, 18:39 WIB
Penulis: Oliv Grenisia
Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi 5,17% selama 2018. Data: BPS

1. Gara-Gara Net Ekspor Turun 0,99%, Pertumbuhan Ekonomi Gagal Tembus 5,2%

Net ekspor yang turun 0,99% sepanjang 2018 menjadi sandungan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk mencapai target 5,2%.

Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,17% didorong oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 5,05%, baca selengkapnya di sini

2. Darmin: Konsumsi Mulai Pulih Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi 2018

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai bahwa pertumbuhan ekonomi 2018 yang mencapai 5,17% terdorong konsumsi rumah tangga yang mulai kembali pulih di atas 5% setelah pada tahun sebelumnya hanya 4,9%.

"Ekonomi kita itu pertumbuhan konsumsi sama pembentukan modalnya (pembentukan modal tetap bruto/PMTB) memang baik, sehingga sebetulnya secara musiman itu kita tahu," tuturnya di Kemenko Perekonomian, baca selengkapnya di sini

3. Impor Jadi Penghambat Laju Pertumbuhan Ekonomi

Impor yang menjulang tinggi menjadi penghambat ekonomi Indonesia untuk tumbuh lebih tinggi sepanjang 2018 lalu.

Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. Andry Asmoro menuturkan angka impor ini telah secara signifikan mengurangi net ekspor. Baca selengkapnya di sini

4. Ini Cara Agar Bisnis Jaringan Gas Rumah Tangga Diminati Pelaku Usaha Swasta

Layaknya pembangunan jalan tol, pembangunan jaringan gas rumah tangga juga dibangun menggunakan anggaran pemerintah.

Guru Besar Ilmu Pertambangan dan Perminyakan ITB Tutuka Ariadji mengatakan investor swasta sulit tertarik untuk membangun jargas, baca selengkapnya di sini

5. Tarif dan Penggunaan Listrik Tetap Tapi Tagihan Bisa Membengkak? Ini Penjelasan PLN

PT Perusahaan Listrik Negara (persero) memberikan penjelasan terkait keluhan masyarakat yang mengalami pembengkakan tagihan listrik, padahal tarif listrik tidak mengalami kenaikan selama 4 tahun belakangan.

Direktur Utama PLN, Sofyan menjelaskan kemungkinannya adalah masyarakat tersebut merupakan pelanggan daya 900 VA, baca selengkapnya di sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Surya Rianto
Terkini