Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp13.947 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Rabu (6/2/2019).
Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp13.947 per dolar AS, menguat 29 poin atau 0,2% dari posisi Rp13.976 pada Senin (4/2).
Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 24 poin atau 0,17% ke level Rp13.938 per dolar AS dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Senin (4/2), rupiah berakhir melemah 14 poin atau 0,1% di level Rp13.962 per dolar AS. Rupiah mulai rebound dari pelemahannya ketika dibuka terapresiasi 17 poin atau 0,12% di posisi 13.945 per dolar AS pagi ini.
Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.937-Rp13.950 per dolar AS.
Sementara itu, pergerakan indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau naik tipis 0,02% atau 0,023 poin ke level 96,090 pada pukul 10.12 WIB.
Sebelumnya, indeks dolar sempat bergerak di zona merah ketika dibuka turun tipis 0,01% atau 0,007 poin di level 96,060. Pada perdagangan Selasa (5/2), indeks berakhir menguat 0,215 poin atau 0,22% di level 96,067.
Dilansir dari Reuters, dolar AS bergerak stabil di kisaran sempit terhadap sebagian besar mata saat Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan pidato kenegaraannya.
“Yang paling menarik bagi pasar mata uang adalah pandangan Presiden Trump tentang konflik perdagangan AS-China,” kata Shusuke Yamada, kepala valas Jepang dan pakar strategi ekuitas di Bank of America Merrill Lynch.
“Penutupan layanan pemerintah (government shutdown) telah berakhir untuk saat ini tetapi sikap Trump terhadap anggaran juga akan menjadi fokus,” tambah Shusuke.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
6 Februari | 13.947 |
4 Februari | 13.976 |
1 Februari | 13.978 |
31 Januari | 14.072 |
30 Januari | 14.112 |
Sumber: Bank Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel