AS Akan Cabut Sanksi Militer Pendukung Guaido

Bisnis.com,07 Feb 2019, 11:24 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Presiden Majelis Nasional Venezuela Juan Guaido mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara Venezuela, melawan Presiden Nicolas Maduro. Deklarasi dilakukan berbarengan dengan peringatan 61 tahun berakhirnya kediktatoran Marcos Perez Jimenez di Caracas, Venezuela, Rabu (23/1/2019)./Reuters-Carlos Garcia Rawlins

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) akan mencabut sanksi atas para pemimpin militer Venezuela pendukung Juan Guaido, Presiden Majelis Nasional yang mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara.

"AS akan mempertimbangkan mencabut sanksi bagi setiap pejabat militer senior Venezuela yang mendukung demokrasi dan mengakui pemerintahan konstitusional Presiden Juan Guaido," kata Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton, melalui akun Twitter miliknya sebagaimana dikutip CNN.com, Kamis (7/2/2019).

Melanjutkan pernyataannya, Bolton menulis jika hal itu tidak dilakukan maka perputaran finansial internasional akan terganggu. Karea itulah pilihan tersebut merupakan langkah tepat, ujarnya.

Pernyataan Bolton selaras dengan isi pidato kenegaraan Presiden Donald Trump yang menyatakan bahwa AS akan meningkatkan tekanan terhadap pemerintahan sosialis Nicolas Maduro.

"Kami berdiri bersama rakyat Venezuela dalam perjuangan suci mereka menuju kebebasan," ucap Trump dalam pidato di hadapan Kongres (DPR).

Sejak pergolakan di Venezuela memanas setelah Maduro dilantik sebagai presiden pada awal Januari lalu, AS memang sudah menyatakan dukungan kepada pihak oposisi. Saat itu, rakyat menganggap Maduro tak layak menjadi pemimpin karena duduk di kursi presiden melalui pemilihan umum yang tidak sah.

Di tengah demonstrasi besar-besaran, Guaido selaku pemimpin parlemen Venezuela mendeklarasikan diri sebagai presiden interim hingga pemilihan umum selanjutnya.

 Guaido tak hanya didukung oleh AS, tapi juga Kanada, Chile, Brasil, Australia, serta sejumlah negara Eropa.

Tak hanya sikap politik, AS juga menekan rezim Maduro dengan menerapkan embargo terhadap perusahaan minyak utama Venezuela, PDVSA, pekan lalu.

Sanksi itu dijatuhkan AS dengan harapan bisa memblokir sumber pemasukan Venezuela yang selama ini menopang rezim Maduro.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini