Jakarta Islamic Index Ditutup Melemah, CPIN dan PGAS Penekan Utama

Bisnis.com,07 Feb 2019, 17:44 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Karyawan melintas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (23/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham syariah, Jakarta Islamic Index (JII), ditutup di zona merah pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (7/2/2019).

JII ditutup melemah 0,57% atau 4,13 poin ke level 722,19 hari ini, meskipun sempat dibuka dengan kenaikan 0,20% atau 1,45 poin di posisi 727,63.

Sepanjang perdagangan hari ini, JII bergerak di level 720,18-727,93. Adapun pada perdagangan Rabu (6/2), JII berakhir menguat 1,41% atau 10,10 poin di level 726,18.

Sebanyak 6 saham menguat, 23 saham melemah, dan 1 saham stagnan dari 30 saham syariah yang diperdagangkan.

Saham PT Charoen Popkhand Indonesia Tbk. (CPIN) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) yang masing-masing melemah 2,50% dan 2,77% menjadi penekan utama terhadap pergerakan JII hari ini.

Sejalan dengan JII, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,17% atau 11,42 poin di level 6.536,11, meskipun sempat dibuka menguat 0,13% atau 8,24 poin di level 6.556,11.

Adapun pada perdagangan kemarin, Rabu (6/2), IHSG ditutup menguat 1,02% atau 66,43 poin ke level 6.547,88. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.517,22 – 6.563,98.

Enam dari sembilan sektor IHSG berakhir di zona merah, didorong oleh sektor pertanian yang turun 0,93% dan disusul sektor industri dasar dengan pelemahan 0,84%.

Di sisi lain, tiga sektor menguat dan menahan pelemahan IHSG lebih lanjut, dipimpin oleh sektor infrastruktur yang menguat 0,23%.

Dari 627 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 199 saham menguat, 226 saham melemah, dan 202 saham lainnya stagnan.

Saham-saham syariah yang melemah:

CPIN

-2,50%

PGAS

-2,77%

INCO

-3,02%

UNVR

-0,30%

Saham-saham syariah yang menguat:

KLBF

+0,94%

INTP

+0,91%

PTBA

+0,47%

JSMR

+0,49%

WSBP

+1,49%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini