Militer Venezuela Blokir Bantuan Kemanusiaan

Bisnis.com,08 Feb 2019, 13:27 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Presiden Venezuela, Nicholas Maduro. /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Truk yang membawa bantuan kemanusiaan dari Amerika Serikat (AS) untuk Venezuela yang tiba di Kota Cucuta, Kolombia dihadang oleh aparat militer Venezuela di pintu masuk perbatasan.

Truk tersebut diparkir di dekat jembatan perbatasan, namun pergegarakannya telah diblokir oleh pasukan militer Venezuela.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro, yang mendapat dukungan dari militer, telah menolak bantuan asing. Dia beralasan hal itu akan membuka jalan bagi intervensi militer AS untuk menggulingkannya.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Meksiko, dia menyebut kedatangan truk bantuan AS sebagai "politik murahan".

Sebaliknya, pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido yang telah mendeklarasikan dirinya sebagai presiden sementara, memperingatkan bahwa rakyat Venezuela dalam bahaya kelaparan tanpa bantuan internasional.

Sementara itu, pihak AS menyatakan pengiriman bantuan kemanusiaan sedang dikoordinasikan dengan Guaido yang mengklaim dirinya sebagai presiden sementara Venezuela.

Guaido, yang juga ketua Majelis Nasional Venezuela mengklaim bahwa konstitusi memungkinkan dia mengambil alih kekuasaan sementara ketika presiden yang berkuasa dianggap tidak sah.

Adapun Presiden Nicolas Maduro terang-terangan menyebut Guaido sebagai "bonekanya AS" sebagimana dikutip BBC.com, Jumat (8/2/2019).

Guaido sejauh ini telah mendapatkan dukungan lebih dari 40 negara, termasuk AS dan sebagian besar negara Amerika Latin dan Eropa. Sedangkan Maduro masih mendapat dukungan China dan Rusia.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo menuntut agar Venezuela membuka kembali jembatan itu, dengan mengatakan rezim Maduro harus membiarkan bantuan kemanusiaan untuk menjangkau rakyat yang kelaparan.

Sejumlah pemimpin Venezuela telah mengimbau agar militer mengizinkan truk bantuan itu menyeberang ke negaranya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini