Greenland Berpotensi Jadi Eksportir Pasir

Bisnis.com,12 Feb 2019, 17:31 WIB
Penulis: Tegar Arief
Sebuah gunung es raksasa terlihat di dekat Desa Innaarsuit, Greenland. - Magnus Kristensen via Reuters

Bisnis.com, OSLO - Pulau terbesar di dunia, Greenland berpotensi menjadi salah satu eksportir pasir terbesar di dunia ketika es di kawasan tersebut mencair.

Penambangan pasir dan kerikil di kawasan yang 80% wilayahnya es itu akan mampu meningkatkan ekonomi bagi sekitar 56.000 penduduk Greenland.

Dengan penambangan tersebut, Greenland yang kini menjadi daerah otonom bisa memenuhi kebutuhan masyarakatnya secara mandiri. Sejauh ini, pulau tersebut masih sangat tergantung kepada Denmark.

Potensi tersebut terungkap dalam sebuah studi berjudul "Promises and perils of sand exploitation in Greenland" yang disusun tim ilmuwan Denmark dan Amerika Serikat. Studi itu dimuat dalam jurnal Nature Sustainability.

"Dengan menambang pasir Greenland dapat mengambil manfaat dari tantangan yang dibawa oleh perubahan iklim," tulis jurnal tersebut dikutip dari Reuters, Selasa (12/2/2019).

Studi itu menuliskan, kenaikan suhu global akan mencairkan lapisan es Grenland sehingga bisa menaikkan permukaan laut sekitar 7 meter atau setara dengan 23 kaki. Artinya, ini akan menghasilkan lebih banyak pasir dan kerikil.

"Anda dapat menganggapnya sebagai keran yang mencurahkan sedimen ke pantai," kata ketua tim penulis Mette Bendixen, peneliti di University of Colorado’s Institute of Arctic and Alpine Research.

Pada 2017 lalu, permintaan pasir di seluruh dunia mencapai 9,55 miliar ton dengan nilai mencapai US$99,5 miliar dan diproyeksikan mencapai US$481 miliar pada 2100 yang didorong meningkatnya permintaan dan minimnya pasokan.

David Boertmann dari Aarhus University yang tidak terlibat dalam penelitian ini mengatakan, saat ini telah terdapat beberapa titik penambangan kecil di kawasan Greenland.

Menurutnya, yang menjadi pertimbangan dari aktivitas penambangan itu adalah jarak atau akses bagi penambang untuk memasarkan pasir atau kerikil. Mengingat, Greenland cukup jauh ke Eropa dan Amerika Utara.

Namun menurut Bendixen, pasir menjadi salah satu barang dagangan yang didistribusikan dalam jarak jauh seperti dari Vancouver, Kanada ke Los Angeles, Amerika Serikat maupun dari Australia ke Dubai.

"Saat ini pasir masih menjadi sumber daya yang cukup mkurah, tetapi akan menjadi lebih mahal di masa mendatang," kata Bendixen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Tegar Arief
Terkini