Besaran Tipping Fee TPPAS Legoknangka Harus Disosialisasikan Lagi

Bisnis.com,14 Feb 2019, 16:45 WIB
Penulis: Wisnu Wage Pamungkas

Bisnis.com,BANDUNG--Perubahan teknologi yang akan dipakai TPPAS Legoknangka, Bandung diperkirakan memicu kenaikan tipping fee.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengakui pihaknya harus mensosialisasikan lagi seluruh proses pembangunan TPPAS Legoknangka pada Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Bandung Barat, Garut dan Sumedang yang akan memanfaatkan fasilitas tersebut. 

“Harus diterangkan progress-progresnya yang ujungnya menyangkut konsekuensi tipping fee yang harus disepakati,” ujarnya di Gedung Pakuan, Bandung, Kamis (14/2/2019).

Menurutnya dalam dua pekan pihaknya meminta agar urusan administrasi terkait lelang dan tipping fee bisa dituntaskan. Sebelum ada nota kesepahaman baru, pihaknya masih berpegang pada kesepakatan terkait tipping fee yang sudah diteken oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan 2014 lalu. 

“Sementara masih disepakati sewaktu saya jadi wali kota [Bandung] sekitar Rp380.000/ton subsidi Pemprov 30%,” tuturnya.

Awalnya pihaknya tertarik menerapkan teknologi RDF yang sudah akan dipakai TPPAS Lulut Nambo, Bogor. Teknologi tersebut dinilai bisa menekan tipping fee yang menjadi beban daerah. 

Namun jika Lulut Nambo hasil RDF-nya dibeli PT Indocement, Legoknangkakesulitan mencari pembeli. “Legoknangka itu tidak ada pabrik semen, itu problemnya. Sehingga teknologi gak bisa dipakai,” katanya.

Sementara jika waste to energy dipilih sebagai teknologi pengelolaan sampah Bandung Raya, menurutnya ada residu yang harus dibuang ke tempat cukup jauh dari TPPAS Legoknangka. Pembuangan residu inilah yang dinilai Ridwan mendongkrak hitung-hitungan tipping fee. “Ini akan naikan sedikit tipping fee lagi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini