KABAR PASAR: Tiket Garuda Group Turun 20%, Kontribusi Konstruksi & Realestat Minim

Bisnis.com,14 Feb 2019, 08:20 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Sebuah pesawat udara terbang melintas di atas jalan raya saat bersiap mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Senin (14/1/2019)./ANTARA-Nyoman Hendra Wibowo

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai turunnya harga pesawat empat maskapai Garuda Indonesia group serta minimnya kontribusi sektor konstruksi dan realestat terhadap setoran pajak menjadi topik utama media massa hari ini, Kamis (14/2/2019).

Berikut ringkasan sejumlah berita utama media massa hari ini:

 

Tiket Garuda Group Turun 20%. Empat maskapai di bawah bendera Garuda Indonesia Group menurunkan harga tiket 20% untuk semua rute domestik mulai h ari ini, menyusul besarnya tekanan dan tuntutan publik agar maskapai memangkas tarif. (Bisnis Indonesia)

Kontribusi Konstruksi & Realestat Minim. Kontribusi setoran pajak dari sektor konstruksi dan realestat pada 2018 tercatat belum sesuai dengan kontribusinya dalam membentuk produk domestik bruto (PDB). (Bisnis Indonesia)

Bersiap Menyambut Era Bursa 4.0. Tantangan era digital serta visi untuk menjadi pasar modal yang kompetitif di ranah global mendorong Bursa Efek Indonesia merancang peta jalan baru menuju pasar modal yang lebih terdigitalisasi yaitu Bursa 4.0. Inisiatif untuk menjadika (Bisnis Indonesia)

BKPM Dorong Relaksasi DNI Sektor Jasa. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bersikukuh mendorong relaksasi investasi asing di sektor jasa, terutama perguruan tinggi dan rumah sakit, pascapemilihan umum. (Bisnis Indonesia)

Kolaborasi dengan Tekfin Diperdalam. Pemerintah berencana memperdalam kolaborasi dengan perusahaan fi nansial teknologi (tekfi n) pembayaran digital untuk meningkatkan kualitas pengelolaan anggaran (Bisnis Indonesia)

PMA di Pendidikan & RS Bakal Dipermudah. Pemerintah kaji pembukaan investasi asing di sektor pendidikan. Bersamaan itu, investasi asing di sektor kesehatan juga akan diperlonggar. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi aliran devisa keluar karena jumlah mahasiswa yang kuliah di luar negeri serta masyarakat berobat di negara lain meningkat setiap tahun. (Kontan)

Konsesi Tol Trans Jawa Diusulkan Diperpanjang. Pemerintah bersiap menurunkan tarif tol Trans Jawa yang saat ini Rp 1.000 per kilometer (km) untuk kendaraan golongan I. Tarif tersebut dianggap mahal dan meningkatkan biaya logistik. Penurunan tarif menunggu hasil kajian pemerintah terhadap sejumlah usulan. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini