Perusahaan Inggris Jajal Pasar Avtur dan Niaga BBM di Indonesia

Bisnis.com,15 Feb 2019, 18:52 WIB
Penulis: Dewi A. Zuhriyah & Dara Aziliya
BP masuk ke bisnis niaga BBM di Indonesia. / Tri Utomo / Ilham Nesabana

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Aneka Kimia Raya Corporindo Tbk. menggandeng British Petroleum untuk garap pasar avtur di Indonesia. Perseroan akan menjadi pesaing PT Pertamina (Persero) dalam menjajakan bahan bakar pesawat tersebut.

Presiden Direktur AKRA Haryanto Adikoesoemo mengatakan, saat ini proses untuk masuk dalam pasar avtur masih dalam persiapan. Perseroan bersama perusahaan asal Inggris itu sudah menandatangani pembentukan perusahaan patungan dan anak perusahaan.

"Kami joint venture dengan Air BP [Unit BP yang menjual avtur untuk maskapai penerbangan di seluruh dunia," ujarnya pada Kamis (14/2).

Namun, dia enggan menjelaskan lebih detail kepastian memulai bisnis avtur di dalam negeri tersebut.

Sebelumnya, harga avtur sempat menjadi polemik seiring kenaikan harga tiket pesawat.

Bahkan, Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan, bisnis avtur selama ini dimonopoli Pertamina. Oleh karena itu, presiden meminta adanya ruang badan usaha swasta untuk masuk ke pasar avtur tersebut.

Harapannya, harga avtur lebih kompetitif.

Pesaing Baru Penjaja BBM

Sementara itu, BP tidak hanya menjamah pasar avtur. Raksasa migas asal Inggris itu juga menjamah bisnis hilir migas lainnya yakni, membangun SPBU di Indonesia.

Dengan begitu persaingan bisnis BBM ritel itu kian ketat. Saat ini, ada lima badan usaha yang sudah menjajakan BBM yakni, Pertamina, Shell, Total, AKR, dan Vivo.

BP akan menjajal bisnis SPBU lewat perusahaan patungan dengan AKR yakni, Aneka Petroindo Raya (APR).

Perusahaan patungan itu siap membangun 350 SPBU dalam 10 tahun ke depan.

Presiden Direktur APR Petter Molloy mengatakan, bahan bakar yang disediakan ada empat jenis yakni, oktan 90, 92, 95, dan diesel.

Adapun, keberadaan badan usaha niaga BBM swasta baru menjamah Jabodetabek dan beberapa kota besar di Indonesia lainnya. Badan usaha swasta itu masih enggan menjamah daerah-daerah yang belum berstatus kota besar di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Surya Rianto
Terkini