Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan sampai dengan Januari 2019 penyaluran KUR BNI di Perhutanan Sosial sebesar Rp18,8 miliar yang diterima oleh 3.170 penerima SK Perhutanan Sosial.
Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo mengatakan melalui Program Perhutanan Sosial terus berpaya mengangkat perekonomian warga penggarap lahan di pinggir hutan.
Salah satu penerima manfaat program ini yaitu Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wono Lestari di Lumajang, Jawa Timur telah sukses mengembangkan potensi bisnis di daerahnya.
LMDH Wono Lestari ini mampu mengembangkan beragam produk seperti susu sapi yang dipelihara dari rumput gajah yang ditanam diatas lahan bersertifikat Program Perhutanan Sosial.Produk lainnya adalah pisang, madu, hingga tanaman hutan yaitu getah damar.
Produk susu ini akan dikembangkan untuk pengolahan susu bernilai tinggi. Sukses LMDH Wono Lestari ini tidak terlepas dari kredit usaha rakyat (KUR) yang disalurkan BNI bagi pengembangan usaha para petani anggota LMDH tersebut.
"Keberhasilan LMDH Wono Lestari menjadi percontohan bagi penerima Program Perhutanan Sosial di daerah lain. LMDH Wono Lestari pun menjadi salah satu dari 9 kelompok Perhutanan Sosial terbaik di Indonesia berdasarkan penilaian dari Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan," katanya melalui siaran pers, Jumat (15/2/2019).
LMDH Wono Lestari memiliki 367 anggota yang mengolah lahan di sekitar hutan seluas 940 hektare. Dengan adanya Program Perhutanan Sosial, sebanyak 367 petani anggotanya mendapatkan Surat Keterangan Pengakuan dan Perlindungan Kemitraan Kehutanan (Kulin KK).
Dengan adanya sertifikat tersebut, petani tergerak untuk turut menjaga hutan, bukan merusaknya demi menanam tanaman pertanian.
Untuk mengembangkan hasil pertaniannya, para petani dan peternak yang menjadi anggota LMDH Wono Lestari membutuhkan suntikan modal yang dapat dipenuhi melalui KUR BNI. Sebagai pemilik SK Kulin KK, peternak dan petani menjadi layak mendapatkan dukungan dana.
Bambang menuturkan, berbagai manfaat yang diperoleh petani dan peternak yang mengikuti Program Perhutanan Sosial mendapatkan berbagai keuntungan yaitu Mendapatkan Hak Pengelolaan lahan hingga 35 tahun, berkesempatan memperoleh dukungan Corporate Social Responsibility (CSR) dari BNI, tidak hanya memperoleh KUR melainkan juga layanan perbankan lain yaitu Kartu Tani, mendapatkan pembinaan secara profesional dan intensif, serta mendapatkan kepastian pasar.
Keberhasilan pengelolaan cluster bisnis perhutanan sosial ini akan terus dikembangkan dan diperluas ke klaster lainnya di seluruh Indonesia.
Kondisi Desa Burno, tempat LMDH Wono Lestari berada mencatat perubahan signifikan sejak Program Perhutanan Sosial menyentuh desa tersebut, antara lain pembiayaan KUR kepada 205 penerima SK sebesar Rp4,6 miliar dengan jumlah sapi meningkat dari 400 ekor menjadi 882 ekor, produksi sapi meningkat dari 3.000 liter per hari menjadi lebih dari 5.100 liter per hari, dan jumlah ternak kambing tumbuh dari 8.000 ekor menjadi 11.000 ekor.
Sebelumnya, BNI telah menjadi bagian penting dalam penyaluran KUR Program Perhutanan Sosial di Jambi, Palembang Sumatera Selatan, Jawa Timur, dan Jawa Barat kepada para petani penggarap lahan hutan. Sejak 2017, BNI sudah berkiprah dalam Perhutanan Sosial di Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel