Debat Capres Kedua Miliki Lima Perbedaan, Berikut Daftarnya

Bisnis.com,17 Feb 2019, 10:37 WIB
Penulis: Tempo.co
Ilustrasi sosialisasi Debat Kedua Calon Presiden Pemilu 2019 yang digelar di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (17/2/2019) dengan tema: Energi dan Pangan, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, serta Infrastruktur./Istimewa


Bisnis.com, JAKARTA - Debat capres kedua yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) hari ini, Minggu (17/2/2019) pukul 20.00 WIB selama 90 menit ini berbeda dalam beberapa hal dengan debat capres pertama.

"Debat kami harap akan berlangsung lebih hangat, dan semakin menarik tentunya," kata Ketua KPU Arief Budiman di kantor MMD Initiavie, Kamis (14/2/2019).

Berikut beberapa perbedaan debat pilpres kedua yang hanya diikuti oleh capres Jokowi dan Prabowo Subianto dalam enam segmen yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta ini:

Tak Ada Kisi-kisi Debat

KPU tak akan membuka kembali daftar pertanyaan atau kisi-kisi dalam debat capres kedua. Sebelumnya, banyak masukan dan kritikan soal daftar pertanyaan untuk setiap pasangan calon pada debat capres pertama. "Kalau soal yang dibikin panelis saat debat pertama diberitahu ke calon, nah untuk debat kedua ini tidak kami beritahukan," ujar Komisioner KPU, Wahyu Setiawan di kantornya, Jakarta, Januari lalu.

Menurut Wahyu, KPU dan panelis tetap akan membuat daftar pertama seputar tema debat kedua. Sebab, kata dia, daftar pertanyaan yang dibuat oleh panelis untuk mendalami visi misi pasangan calon itu mekanismenya telah diatur di dalam undang-undang.

Tak Ada Pendukung di Belakang Paslon Saat Debat

Arief Budiman memastikan tak ada pendukung di belakang pasangan capres-cawapres seperti di debat pertama. Hal ini dilakukan karena pendukung paslon dianggap mengganggu. "Dari masukan rapat tak ada audiens karena kalau ada lalu masuk kamera dan mnggangu."

Dalam debat pertama, beberapa pendukung ditempatkan di belakang pasangan calon saat debat. Beberapa kali pendukung ini juga ditegur pleh moderator lantaran meneriakkan yel-yel atau seruan saat kedua paslon berdebat.

Ada Tempat Duduk untuk Paslon Saat Debat
KPU menyiapkan kursi untuk capres saat debat berlangsung. Menurut Wahyu, tujuannya agar capres dapat memilih untuk duduk dalam menyampaikan gagasan serta materi debat. "Kursi itu bisa diduduki bisa juga tidak, tergantung kandidat. Tetapi kami tetap menyiapkan kursi."

Ada Tambahan Segmen Eksploratif dan Inspiratif

Debat kedua akan terbagi dalam enam segmentasi seperti debat pertama. Wahyu Setiawan mengatakan segmen keempat akan menjadi sesi yang berbeda dari debat pertama.

Sesi ini diberi nama segmen eksploratif. KPU akan menampilkan sebuah video berdurasi 30-60 detik yang kemudian ditanggapi oleh setiap capres. "Di situlah kita bisa melihat kemampuan eksploratif kandidat untuk memahami dan mecari solusi atas isu," ujar Wahyu.

Pada segmen ini setiap pasangan calon tidak akan diberi batas waktu ketika berbicara. Di sini, peran moderator akan sangat penting untuk memandu kedua capres menyampaikan pendapatnya dan saling menanggapi jawaban lawan. Adapun, waktu keseluruhan untuk segmen keempat yaitu selama kurang lebih 20 menit.

Pada segmen kelima kedua capres akan saling bertanya selama 20 menit. Segmen ini juga tidak membatasi waktu capres agar lebih fleksibel. "Sesi kelima ini namanya segmen inspiratif. Format itu lebih memungkinan kandidat tampil lebih rileks, lebih original, lebih eksploratif," kata Wahyu.

Pertanyaan Kejutan untuk Capres
Salah satu hal yang juga berbeda di debat kedua ini yakni di segmen terakhir atau keenam. Segmen ini akan diisi dengan pernyataan penutup dari kedua pasangan calon.

Wahyu menuturkan KPU berencana menyiapkan format baru dalam segmen keenam debat capres kedua ini. Dia mengatakan selain penyataan penutup, pada segmen ini moderator akan memberikan pertanyaan kejutan untuk kedua capres. "Kami akan membuat atmosfer yang berbeda, misalnya dengan pertanyaan apa alasan publik harus memilih anda sebagai presiden?" Kelihatannya, kata dia, ini pertanyaan sederhana tetapi tidak mudah untuk dijawab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini