Risiko Mobil Terobos Genangan Air

Bisnis.com,17 Feb 2019, 22:05 WIB
Penulis: Aprianus Doni Tolok
Mobil menerjang banjir. /TMC

Bisnis.com, JAKARTA - Berkendara menyusuri jalan yang tergenang air perlu berhati-hati. Pertama, pada lubang yang tidak terlihat, dan kedua ketinggian dan cipratan air yang dapat merusak komponen kendaraan baik motor dan mobil.

Belakangan, peralihan musim alias pancaroba mengakibatkan curah hujan yang tidak menentu. Bahkan, tidak jarang curah hujan dapat sangat tinggi dan menyebabkan banjir atau genangan air.

Senior Manager Service Division PT Honda Prospect Motor Muhamad Zuhdi berbagi tips bagi para pengendara khususnya mobil saat melalui genangan air.

Menurutnya, langkah awal yang harus diambil adalah menghindari genangan air bila memungkinkan. "Usahakan hindari banjir atau jalan yang tergenang air. Namun, bila harus melaluinya dan ternyata mesin mobil mati, jangan coba dihidupkan lagi dengan menstater," ujarnya di Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Alasannya, ada kemungkinan mobil mengalami water hammer atau kondisi mesin mati mendadak karena ada cairan yang masuk ruang bakar, termasuk
kelistrikan mobil sudah terganggu karenanya. Apabila dihidupkan kembali, malah akan semakin merusak komponen listrik yang ada.

Anggapan bahwa pengendara harus mempertahankan gas di perseneling rendah saat melalui genangan air juga diamini oleh Zahdi. Menurutnya, hal itu dilakukan agar menjaga air tidak masuk knalpot dan menghalangi aliran pembuangan.

"Kalau sedikit saja gas turun dan tekanan air lebih kuat masuk ke dalam maka mesin juga akan mati karena tidak ada saluran untuk gas buangan," paparnya.

Salah satu layanan prima purnajual Honda adalah dengan memberikan saran kepada konsumen bila kendaraannya terendam di genangan air. Terdapat tiga level batasan genangan air yang dapat merusak komponen mobil, termasuk juga saran perbaikan di dalamnya.

Batasan tertinggi adalah Level A. Pada level ini genangan air sudah mencapai setengah bodi mobil atau telah mencapai kursi kabin. Dalam keadaan ini, Honda menyarankan bagi pengendara untuk memeriksakan total mesin dan kelistrikan kendaraan.

Kemudian Level B adalah genangan mencapai setengah ban mobil atau telah membasahi karpet kabin. Artinya ada kemungkinan air masuk melalui sela pintu mobil. Pada batas ini ada beberapa sistem kelistrikan yang harus diperiksa.

Terakhir level C, genangan air di bawah setengah ban. Meskipun genangan air di bawah setengah ban, pengendara juga perlu mewaspadai cipratan air karena juga berpotensi menyebabkan water hammer. "Cipratan air dapat masuk ke intake manifold melalui saluran udara dan menyebabkan water hammer," imbuh Zahdi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini