Menilik Aktivitas Parasu Memberdayakan Ekonomi Lokal Perajin Rotan

Bisnis.com,19 Feb 2019, 17:19 WIB
Penulis: Stefanus Arief Setiaji

Bisnis.com, JAKARTA — Nama panggilannya singkat, Jojo. Dia adalah ketua kelompok Paguyuban Rasa Karya Sauyunan (PARASU) yang berada di Dusun Sukamanah, Desa Bojong, Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran.

Berawal dari pemikiran untuk mengatasi pengangguran, serta implementasi dari salah satu tujuan Yayasan Ngarumat Lembur Kabupaten Pangandaran (NGALEM), dia mewadahi sejumlah perajin rotan di wilayah itu.

Yayasan Ngarumat diketahui sebagai kontrol sosial dalam bidang peningkatan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat, melalui programnya peningkatkan keahlian kerajinan tangan.

“Sampai saat ini PARASU sudah mempunyai 86 orang perajin. Kami lakukan dengan tujuan supaya masayarakat mempunyai pekerjaan dan hasil produk mereka bisa kita bantu terutama dalam hal pemasaran,” ujarnya dalam keterangannya kepada Bisnis, Selasa (19/2/2019).

Dengan model itu, dia menuturkan mampu membantu penyerapan tenaga kerja di daerah pedesaan dan pemberdayaan masyarakat serta sekaligus membantu program pemerintah.

Tidak hanya soal kerajinan dan pemasaran, mereka menata kawasannya sebagai destinas pariwisata.

“Dari perjalanan tersebut tentu kami mengalami kendala-kendala dilapangan yaitu dari sisi permodalan dan pemasaran serta legalitas usaha para pelaku UMKM,” katanya.

Oleh sebab itu, dia berharap pemerintah bisa membantu dan mendampingi para perajin ntuk terus berkarya.

“Paling utama yang kami harapkan yaitu adanya regulasi pemerintah tentang kewenangan produk lokal daerah  yang mengedepankan kearifan lokal, misalkan dilingkup Kabupaten Pangandaran seluruh tempat pembelanjaan, pengusaha hotel dan destinasi wisata yang ada di Pangandaran wajib sifatnya menjual produk lokal daerah sehingga dengan secara langsung membantu masyarakat dalam hal pemasaran. Jadi yang kami butuhkan adalah jalan hidup masyarakat bukan sekedar pengakuan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini