Visi Prabowo Subianto Soal Kemaritiman Disebut Normatif

Bisnis.com,20 Feb 2019, 12:55 WIB
Penulis: Samdysara Saragih
Wajah Calon Presiden Prabowo Subianto di layar televisi pada debat Capres 2019 putaran kedua.Bisnis/Nurul Hidayat

Kabar24.com, JAKARTA — Relawan pendukung calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin mengkritik pemahaman calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengenai isu-isu kelautan dan perikanan dalam debat Pilpres 2019 putaran kedua.

Sekretaris Jenderal Jaringan Matahari (JM) Nanang Q. El-Ghazal berpendapat Prabowo tertatih-tatih dalam memaparkan masalah nelayan dan kelautan.

Dia awalnya membayangkan Prabowo akan menjelaskan strategi baru pembangunan kelautan, tetapi tidak tergambarkan dalam debat.

“Beberapa hal yang dipaparkan hanya bersifat normatif dan klise, seperti keinginan untuk menyejahterakan nelayan dan sebagainya. Namun tidak disertai strategi baru untuk mewujudkan keinginan tersebut,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (20/2/2019).

Nanang mengaku selama 4 tahun ini turut terlibat dalam berbagai dinamika perjuangan nelayan. Selama jangka waktu tersebut, dia menilai Prabowo sebagai pemimpin oposisi nyaris tidak bersuara merespon protes nelayan atas kebijakan-kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Bahkan, menurut Nanang, Prabowo tidak mengetahui bahwa janjinya di bidang kelautan dan perikanan telah dilaksanakan oleh pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Dia mencontohkan keinginan Prabowo membangun BUMN bidang perikanan telah terwujud melalui Perum Perindo dan PT Perikanan Nusantara (Persero).

Kontras dengan Prabowo, Nanang mengatakan Capres nomor urut 01 Jokowi lebih gamblang menjelaskan strategi dan program pembangunan kelautan. Jokowi memaparkan strategi menjaga kedaulatan laut melalui pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal, kesejahteraan nelayan, hingga penataan kampung nelayan.

“Berbagai program dan kebijakan kelautan itu tentu akan semakin ditingkatkan dan diperbaiki apabila Jokowi diberi amanah kembali untuk melanjutkan pemerintahannya hingga dua periode,” ujar Koordinator Humas Aliansi Nelayan Indonesia (ANNI) ini.

Nanang memastikan organisasinya akan terus menggalang suara nelayan untuk memilih Jokowi. Jaringan Matahari telah membentuk Jaringan Nelayan Matahari yang beranggotakan nelayan dan masyarakat perikanan.

“Bersama Jokowi membangun bangsa bahari, mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini