Bank Mandiri Kucurkan Rp2 Triliun ke Salim Group

Bisnis.com,21 Feb 2019, 13:25 WIB
Penulis: Ilman A. Sudarwan
Aktivitas layanan perbankan di Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (2/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terlibat dalam kredit sindikasi dengan total nilai Rp6 triliun kepada anak usaha Salim Group yakni PT Tamaris Hidro dan Anak Perusahaan.

VP Corporate Solution Group Bank Mandiri Budi Purwanto mengatakan, dalam proyek tersebut, perseroan memberikan kredit senilai Rp2 triliun, baik dalam rupiah maupun dolar. Pembiayaan itu, terbagi ke dalam tahapan sesuai dengan perkembangan proyek dan kebutuhan debitur.

“Total fasilitas ekuivalen rupiah adalah sebesar Rp6 triliun, dan porsi Bank Mandiri adalah ekuivalen Rp2 triliun dan pembiayaan ini terbagi dalam beberapa tranches [tahapan], menyesuaikan dengan progress proyek dan kebutuhan nasabah,” jelasnya kepada Bisnis, Rabu (20/2/2019).

Dia menjelaskan, pembiayaan tersebut diberikan untuk refinancing dan pembiayaan konstruksi beberapa proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTMH) milk Tamaris, serta untuk kebutuhan pengembangan usaha.

Budi menjelaskan, dengan demikian tenor dan pricing atau bunga yang ditetapkan bervariasi untuk masing-masing tahapan. Hal itu akan disesuaikan pula dengan arus kas dari masing-masing proyek yang dijalankan.

Perseroan, lanjutnya, menilai potensi pembiayaan proyek PLTMH dan PLTA di Indoensia masih cukup besar. Dengan syarat, proyek-proyek tersebut telah melalui proses assestment dan dianggap feasible serta bankable  oleh perseroan.

Kredit sindikasi tersebut juga diikuti oleh PT Bank Central Asia Tbk. dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Ketiga bank besar itu mengambil posisi sebagai join mandated lead arranger dalam kredit tersebut.

Kredit sindikasi tersebut diberikan dalam rupiah dan dolar, masing-masing senilai Rp3,96 triliun, dan US$140,6 juta. Dalam kredit tersebut, BCA ikut memberikan kredit senilai Rp2,7 triliun baik dalam rupiah dan dolar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farodilah Muqoddam
Terkini