Rupiah Kembali Terpukul di Hadapan Dolar AS

Bisnis.com,21 Feb 2019, 11:14 WIB
Penulis: Finna U. Ulfah
Karyawan memegang mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Rupiah terdepresiasi di hadapan dolar Amerika Serikat menyusul dirilisnya notulen pertemuan The Fed mengindikasikan kenaikan suku bunga akan terjadi pada 2019.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Kamis (21/2/2019) pukul 10.43 WIB, rupiah melemah tipis 0,028% atau turun 4 poin menjadi Rp14.048 per dolar AS.

Mengutip riset harian Asia Tradepoint Futures, notulen FOMC tersebut menyebabkan pelaku pasar kembali melepas rupiah dan berbalik mengoleksi dolar AS. 

“Selain itu dukungan dolar AS juga datang dari Fitch Ratings yang memberikan status Rating Watch Negative (RWN) kepada obligasi Inggris, yang pada akhirnya dolar AS menjadi tempat berlindung terbaik untuk saat ini,” tulis Asia Tradepoint Futures seperti dikutip dari risetnya, Kamis (21/2/2019).

Sementara itu dari sentimen dalam negeri, fokus investor akan tertuju pada hasil rapat dewan gubernur Bank Indonesia atau RDG BI yang akan diumumkan hasilnya pada sore ini.

Investor memperkirakan BI masih akan menahan tingkat suku bunga sebesar 6%. Selanjutnya, pelaku pasar masih menanti perkembangan perundingan perdagangan antara AS dna China dan data Core Durable Goods Orders AS periode Januari yang akan dirilis Kamis ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Riendy Astria
Terkini