Jembatan Holtekamp, Ikon Baru Teluk Youtefa, Cahaya di Timur Indonesia

Bisnis.com,22 Feb 2019, 22:37 WIB
Penulis: Miftahul Ulum
Jembatan Holtekamp di Jayapura, Papua yang selesai 95% pembangunannya, tampak dari ketinggian, Rabu (11/4/2018)./ANTARA-Yulius Satria Wijaya

Bisnis.com, JAKARTA – Teluk Youtefa merupakan kanvas alam hasil simbiosis ribuan tahun antara laut dan daratan. Kawasan ini memiliki teluk, tanjung, hutan dataran rendah, mangrove dan tentu pantai indah.

Tak mengherankan bila teluk yang memiliki pulau menjorok membelah perairan tersebut selalu membuat takjub wisatawan.

Sebagai salah satu contoh, hutan bakau di daerah ini memiliki ketebalan 200 meter dari garis pantai. Pohon bakau pun bisa setinggi 7-12 meter. Bisa dibayangkan betapa eksotisnya.

Belum lagi ditambah keindahan pantai, tanjung, hutan dataran rendah, maka tak ada habisnya kekhasan kawasan Youtefa memicu decak kagum.

Semua bakal ditambah kemegahan jembatan melengkung berwarna merah yang dihubungkan jalan besar yang segera beroperasi. Ini bisa jadi monumen sekaligus penanda pusat pertumbuhan kawasan Youtefa, cahaya di Timur Indonesia.

Jembatan Holtekamp sepanjang 732 meter, dikerjakan sejak 2015, didanai investasi Rp1,7 triliun bakal diresmikan Maret mendatang. Saat ini, proyek monumental sedang dalam tahap akhir pengerjaan, demikian publikasi kantor staf presiden, Rabu (13/2/2019).

“Kalau cuaca cerah, kami bisa bekerja hingga malam,” ujar Duduh, bagian art lighting jembatan, Rabu (13/2/2019).

Ia bersama timnya memberesi pernak-pernik seperti lampu dan cat.

Project Manager Jembatan Holtekamp, Rizki Dianugrah, mengatakan akhir Februari akan dilakukan pengaspalan di jembatan merah, begitu warga setempat menjuluki.

Berada di atas jembatan, pengunjung disuguhi warna hijau yang mendominasi bentang alam. Deburan ombak pantai jernih terdengar dari atas jembatan. Kampung apung nelayan menghiasi salah satu sudut pemandangan dari atas jembatan itu.

Rizki mengatakan masyarakat yang melewati jembatan bisa singgah di pantai Hamadi yang ada di dekat jembatan. Di sisi lain jembatan ada pantai Holtekamp yang menawarkan keindahan luar biasa.

Pemicu Perekonomian

Kepala negara dalam sebuah video mengenai Teluk Youtefa berharap infrastruktur di Jayapura yang notabene berbatasan langsung dengan Papua Nugini ini bisa menjadi stimulus ekonomi wilayah. Bisa memicu pertumbuhan kawasan.

Terlebih adanya jalan dan jembatan ini membuat waktu tempuh dari Jayapura ke Skouw pos perbatasan antar negara yang ada di distrik Muara Tami, bisa terpangkas separohnya tinggal sejam dua puluh menit.

Pos perbatasan selama ini dikenal menjadi tempat transaksi antara warga Papua Nugini dan Indonesia. Pemerintah Indonesia juga telah membangun pasar. Warga Papua Nugini sering belanja barang-barang produk Indonesia seperti minuman kemasan dan makanan ringan.

“Hari pasarnya Senin dan Kamis,” ujar Ebis, pedagang kelontong yang sudah empat tahun membuka usaha di pasar itu.

Irfan Hidayat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan, selain jembatan mereka juga membuat jalan baru hampir sepuluh kilometer.

Jalan ini langsung tembus ke jalan nasional yang sudah ada.

Jembatan Holtekamp menjadi bukti janji pemerintah membangun pinggiran tanah air. Pada awal pemerintahannya, Presiden Joko Widodo bertekad membangun infrastruktur di daerah-daerah yang selama ini luput dari perhatian.

Presiden beberapa kali meninjau langsung ke lokasi untuk memastikan kelancaran pembangunan jembatan ini.

“Kita harapkan akan menumbuhkan titik perekonomian baru di Jayapura dan sekitarnya karena dapat memperpendek jarak dari Kota Jayapura ke Skouw,” kata Presiden saat meninjau, tahun lalu.

Bukan hanya jembatan, pemerintah juga mengembangkan kawasan perbatasan Skouw. Mulai dari memperbaiki pos perbatasan hingga membangun pasar. Karena mereka juga Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini