Bisnis.com, SURABAYA -- Honda Surabaya Center, diler mobil Honda di wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, mengoreksi target penjualan tahun ini mengingat adanya momen Pemilu yang diperkirakan dapat mempengaruhi kondisi pasar.
Marketing and After Sales Service Director Honda Surabaya Center (HSC) Wendy Miharja mengatakan pada tahun lalu, HSC menargetkan penjualan mobil sebanyak 28.000 unit, tetapi hanya mampu mencapai sekitar 25.000 unit.
"Sebenarnya tren pasar mobil di Jawa Timur (Jatim) itu relatif stabil, bahkan tahun lalu market mobil bisa tumbuh 8%. Tetapi, memang tingkat persaingan semakin tinggi dan perekonomian belum terlalu membaik," tuturnya di sela-sela launching New Mobilio dan New Honda Civic Turbo, Jumat (22/2/2019).
Tahun ini, HCS merevisi target menjadi hanya 23.550 unit atau turun dari capaian 2018. Pada semester I/2019, pasar diperkirakan masih wait and see mengingat ada momen Imlek dan Pemilu,
"Target kami konservatif saja karena mempertimbangkan dampak dari Pemilu, sampai nanti Lebaran biasanya pasar mulai naik," tambah Wendy.
Dia melanjutkan HSC masih cukup optimistis mengingat secara indikator ekonomi di Jatim memiliki pertumbuhan yang lebih tinggi dari nasional. Bahkan, stabilitas keamanan juga jauh lebih baik dan kondusif dibandingkan kota lain seperti Jakarta.
Pembangunan infrastruktur di Jatim pun dinilai cukup masif, misalnya jalan tol baru yang masuk dalam Trans Jawa. Hal ini diperkirakan bakal mempengaruhi orag untuk membeli mobil agar mobilitas lebih mudah.
Wendy mengungkapkan tahun ini, Honda tidak banyak meluncurkan produk baru tetapi lebih mengeluarkan varian baru atau penyegaran produk untuk menggaet pasar.
Pada 2018, penjualan HSC ditopang oleh Honda Brio dengan jumlah penjualan sebanyak 8.440 unit, disusul Mobilio 5.208 unit, dan lainnya seperti HR-V dan BR-V.
"Segmen Low MPV seperti Mobilio ini pasarnya masih sangat seksi, makanya pemainnya cukup banyak. Bahkan, sejak Mobilio hadir pada 2014 sampai hari ini, penjualannya sudah tembus 37.000 unit," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel