SMI Siap Terbitkan Sukuk Rp800 Miliar

Bisnis.com,22 Feb 2019, 12:22 WIB
Penulis: Emanuel B. Caesario

Bisnis.com, JAKARTA—PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menargetkan penerbitan sukuk mudharabah senilai Rp800 miliar.

Berdasarkan data penawaran Indo Premier Sekuritas yang dikutip Jumat (22/2/2019), instrumen yang akan diterbitkan SMI yakni Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I SMI Tahap II Tahun 2019.

Instrumen ini diterbitkan sebanyak 2 seri, yakni Seri A dengan tenor 370 hari dan Seri B dengan tenor 3 tahun. Penerbitan instrumen ini dilakukan dengan tujuan untuk mendukung pembiayaan SMI yang berkarakter syariah.

Adapun, indikasi nisbah untuk masing-masing seri yakni Seni A antara 7,25% - 8,00%, sedangkan Seri B antara 8,25% - 9,00%. Bagi hasil sukuk ini akan dibayarkan setiap tiga bulan sekali.

Instrumen ini mendapatkan peringkat idAAA(sy) dari Pefindo dan diterbitkan tanpa ada jaminan khusus (pari passu). Masa penawaran awal atau bookbuilding sudah berakhir kemarin, Kamis (21/2/2019).

Selanjutnya, masa penawaran umum akan dilakukan pada 11-12 Maret 2019. Penjatahan, pembayaran dari investor dan distribusi berturut-turut akan dilakukan pada 13-15 Maret 2019. Pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 18 Maret 2019.

Indo Premier mencatat sejumlah pertimbangan investasi atas instrumen ini:

Pertama, pembiayaan dilakukan secara prudent dengan memperhatikan aspek manajemen risiko dan good corporate governance. Kedua, memiliki keterkaitan yang sangat kuat dengan pemerintah mengingat fungsi khususnya untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Ketiga, indikator profitabilitas berada ditingkat yang kuat seiring dengan kenaikan volume pembiayaan. Keempat, mengutamakan pelayanan dan kompetensi yang berkualitas serta penguasaan terhadap sektor infrastruktur.

Kelima, memiliki ragam produk dengan alternatif tenor dan return yang kompetitif yang dapat menjadi alternatif solusi bagi pembiayaan infrastruktur. Keenam, menyediakan produk yang dapat melengkapi produk perbankan (Mezzanine, Equity Investment).

Ketujuh, dengan adanya dukungan permodalan yang kuat dari pemerintah, kapasitas leverage perseroan masih sangat besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini