Pertemuan Negara Produsen Picu Keraguan, Harga Karet Melemah

Bisnis.com,22 Feb 2019, 15:02 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Petani memanen getah karet di Banyuasin, Sumatra Selatan, Selasa (8/1/2019)./Antara-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet melemah di hari perdagangan kedua berturut-turut, Jumat (22/2/2019), sekaligus memangkas penguatan mingguan terbesar sejak 7 bulan terakhir.

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif Juli 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) ditutup melemah 0,77% atau 1,5 poin ke level 193,60 yen per kilogram (kg).

Harga karet melanjutkan pelemahannya setelah pada perdagangan Kamis (21/2/2019), karet kontrak Juli berakhir di level 195,10 dengan pelemahan 1,22% atau 2,4 poin.

Harga sebelumnya dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,15% atau 0,3 poin ke level 194,80 per kg. Sepanjang perdagangan sesi ini, harga karet bergerak pada kisaran 191,80 – 195,80 yen per kg.

Sebagaimana diberitakan Bloomberg, harga karet melemah dan memangkas kenaikan mingguan terbesar sejak Juli 2017, di tengah keraguan atas hasil dari pertemuan negara-negara produsen di Thailand.

Gu Jiong, analis di Yutaka Shoji mengatakan kurangnya informasi yang berasal dari pertemuan para menteri dari Thailand, Indonesia dan Malaysia membungkam harapan karena adanya kekhawatiran tidak ada kebijakan yang baru dapat terjadi.

“Beberapa aksi profit taking juga menekan harga,” ungkap Gu, seperti dikutip Bloomberg.

Seperti diketahui, Anggota Dewan Karet Tripartit Internasional - Thailand, Indonesia dan Malaysia - berkumpul di Bangkok untuk membahas program pembatasan ekspor guna menopang harga.

Topik lain dalam diskusi tersebut termasuk bagaimana meningkatkan konsumsi domestik setelah masing-masing negara diminta untuk menyarankan program cara menyerap pasokan.

Pergerakan Harga Karet Kontrak Juli 2019 di Tocom

Tanggal                             

Harga (Yen/Kg)              

Perubahan

22/2/2019

193,60

-0,77%

21/2/2019

195,10

-1,22%

20/2/2019

197,50

+2,07%

19/2/2019

193,50

+3,48%

18/2/2019

187,00

+2,47%

Sumber: Bloomberg  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini