Wapres JK: Santri Juga Bisa Millenial, Islam Itu Modern

Bisnis.com,23 Feb 2019, 21:35 WIB
Penulis: Feni Freycinetia Fitriani
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberi sambutan saat menghadiri Forum Silaturahim Gawagis Nusantara di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (23/2/2019). Kegiatan silaturahim yang diikuti ribuan putra-putra ulama (gawagis) dari beberapa pondok pesantren di Indonesia tersebut bertujuan mempererat silaturahmi antara ulama dan pemerintah (umara) serta menggaungkan nilai-nilai Islam yang sejuk dan universal./Antara-Umarul Faruq

Bisnis.com, JAKARTA – Generasi muda atau yang sekarang populer disebut millennial, tidak hanya mereka yang menguasai teknologi tetapi hapal akan isi kitab.

Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam sambutannya pada silaturahim dengan para kiai muda di Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu (23/2/2019).

“Banyak anak muda dari pesantren yang mengusai teknologi. Jadi, jangan khawatir bahwa istilah millennial itu seakan-akan hanya dimiliki bagi anak muda yang mengerti IT, Internet, dan sebagainya,” ujarnya.

Di hadapan para Kiai Muda, Wapres JK mengingatkan pentingnya memajukan kebersamaan terutama dalam hal peningkatan mutu pendidikan dan penguasaan teknologi bagi para santri.

Menurutnya, segala sesuatu yang dilakukan bersama-sama memiliki emangat yang selalu timbul untuk memajukan pendidikan dan keilmuan. Oleh karena itu, Wapres berpesan untuk selalu mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi untuk memudahkan kehidupan.

“Agama pun berkembang sesuai zaman. Islam itu modern mengikuti zaman,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres JK juga mengajak untuk bersyukur terhadap kondisi negara Indonesia yang aman dibandingkan dengan sejumlah negara lain.

JK memberi contoh banyak negara di Timur Tengah yang saat ini mengalami konflik berkepanjangan.

“Kita sangat bersyukur di tengah-tengah gejolak konflik di negara Islam yang besar di Timur Tengah, kita Alhamdulillah Indonesia itu aman-aman saja,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini