Mobil Lawas Jepang Jadi Buruan Kolektor Saat ini

Bisnis.com,25 Feb 2019, 20:15 WIB
Penulis: Aprianus Doni Tolok
Toyota Supra. /WIKIPEDIA

Bisnis.com, JAKARTA - Toyota Supra merah produksi 1994 yang dijual secara daring dengan harga US$121.000 bulan lalu, mengejutkan penghuni dunia maya. Termasuk juga penggemar mobil sport mungil Jepang. Pasalnya, harga pasar mobil tersebut dalam kondisi baik hanya berkisar sekitar US$59.000.

Seperti dikutip dari Bloomberg (25/2/2019), rekor untuk Supra termahal yang dijual di lelang adalah US$199.800. Harga tersebut dibayarkan untuk Supra oranye yang muncul di film The Fast and the Furious. Namun, harga US$121.000 adalah harga tertinggi yang pernah dibayarkan untuk satu dalam lelang daring.

Penjualan itu terjadi beberapa minggu sebelum produksi pertama 2020 Toyota Supra terjual US$2,1 juta di lelang amal Barrett-Jackson di Scottsdale, Ariz. Nilai tersebut dua kali lipat apabila dibandingkan dengan harga produksi pertama Ford Mustang Shelby GT500 yang laku di acara yang sama. Fenomena ini sudah diprediksi para ahli di mana serentetan mobil-mobil Jepang yang menjadi barang koleksi harganya mulai menanjak.

Berdasarkan laporan tahunan Hagerty Bull Market List 2019, kelangkaan seperti Toyota 2000GT dan Mazda Cosmo telah lama menyentuh harga enam hingga tujuh digit pada lelang di seluruh dunia. Namun, akhir-akhir ini, lebih banyak mobil biasa dari Asia juga mulai mendapatkan nilai.

Minat besar untuk memiliki mobil-bobil tersebut ternyata datang dari kaum milenial. Ketertarikan mereka adalah benar-benar memiliki mobil yang sama seperti di poster dinding dinding kamar atau muncul di video game saat mereka kecil.

Berdasarkan panduan harga Hagerty, nilai mobil dalam kondisi "baik" meningkat rata-rata 18,1% dalam tiga tahun terakhir dan 38,8% dalam lima tahun terakhir. Sedangkan, pasar secara umum naik 13,1%selama tiga tahun terakhir dan 23,6% selama lima tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini