Gianyar Hadapi Problem Timbunan Tempat Pembuangan Akhir

Bisnis.com,25 Feb 2019, 15:51 WIB
Penulis: Ema Sukarelawanto
Sapi makan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)./Antara-Syifa Yulinnas

Binsis.com, GIANYAR — Pemkab Gianyar serius mencari solusi timbunan sampah yang melebihi kapasitas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Temesi, Gianyar.

Bupati Gianyar I Made Mahayastra mengatakan operasional TPA telah dikerjakan secara profesional dan kerja sama yang baik antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.

“Tetapi, faktanya TPA seluas 4 hektare 40 are ini sudah ‘overload’, harus segera dicarikan solusi,” katanya, Senin (25/2/2019).

Menurut Mahayastra 1 hektare di lahan TPA tersebut merupakan lokasi untuk sanitary landfill yakni sistem pengolahan/pemusnahan sampah dengan cara membuang dan menumpuk sampah di lokasi cekung, memadatkannya, dan menimbun dengan tanah.

Kini aktivitas itu sudah tidak bisa dilakukan karena volume sampah yang masuk ke TPA Temesi semakin menggunung. Lahan di TPA tersebut juga dimanfaatkan untuk perkantoran, Yayasan Pengelola Sampah Temesi, gudang, dan saluran pengolahan.

“Saya ingin melihat secara langsung untuk mencarikan solusi yang tepat. Ternyata sampah di TPA Temesi telah menggunung setinggi 5 sampai 6 meter,” ujarnya.

Kata dia untuk jangka pendek akan menyewa lahan untuk penampungan sementara sehingga masyarakat yang membuang sampah tetap bisa melakukannya di TPA Temesi.

Ia juga menugaskan 6 orang untuk kerja lembur mengoperasikan alat berat dan menata sampah yang menumpuk di sebelah barat untuk dipindahkan ke sebelah timur, sehingga dalam 3 bulan ke depan TPA Temesi bisa menerima sampah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar I Wayan Kujus Pawitra mengatakan segera melakukan penjajakan dengan pemilik lahan di sekitar TPA Temesi sebagai solusi jangka pendek.

Ia menyebut pada 2020 Pemkab Gianyar berencana menata secara total TPA Temesi. Selain itu, akan melakukan penjajakan dengan pihak swasta sehingga pengelolaan sampah dilakukan dengan teknologi baru.

“Kami juga mendorong program pengelolaan sampah terpadu pedesaan (PSTP) di setiap desa agar lebih diintensifkan,” katanya.

Kata dia setiap desa akan memiliki PSTP lengkap dengan armada, tenaga, bank sampah, sistem pengolahan, dan pemilahan sampah sebelum dibawa ke TPA Temesi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini