Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mencatatkan jumlah nasabah kaya pengguna layanan wealth management mencapai lebih dari 54.000 nasabah pada akhir 2018. Sebanyak 1.700 nasabah di antaranya merupakan nasabah Mandiri Private.
Direkrut Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, dana kelolaan nasabah prioritas per akhir Desember 2018 tercatat Rp195,5 triliun, meningkat dari Rp192,6 triliun pada tahun sebelumnya. Dari nilai tersebut, kontribusi dana kelolaan dari nasabah private banking adalah sekitar Rp55 triliun.
Atas pencapaian tersebut, Bank Mandiri meraih penghargaan “Best Private Bank – Indonesia Domestic” dari “Asian Private Banker” yang berbasis di Hong Kong. Bank Mandiri mendapatkan penghargaan itu untuk ketiga kalinya sejak 2016.
“Apresiasi ini sangat membanggakan karena strategi bisnis yang kami terapkan pada segmen ini telah sesuai dengan ekspektasi pasar,” katanya dalam keterangan resmi, Minggu (24/2/2019).
Hery menjelaskan, salah satu inisiatif strategis itu adalah kemitraan strategis dengan Lombard Odier yang dilakukan pada awal tahun lalu. Mandiri Private memanfaatkan akses global Lombard Odier dan memperkenalkan manajemen portofolio berdasarkan risiko kepada HNWI (High Net Worth Individual) di Indonesia.
Mandiri Private juga membantu klien menghadapi volatilitas pasar dan menghasilkan pengembalian investasi yang optimal. Melalui kerja sama dengan berbagai mitra lainnya, perseroan secara kolektif menawarkan produk untuk HNWI domestik yang memiliki aset US$661 miliar pada akhir 2017.
Hery menambahkan, Mandiri Private juga secara proaktif berinvestasi dalam kualitas relationship manager dengan melengkapi pengetahuan yang diperlukan untuk menyediakan informasi pasar terdepan baik domestik dan internasional.
“Seluruh relationship manager di Mandiri Private harus menjalani sertifikasi di berbagai bidang, termasuk perencanaan keuangan, asuransi, dan manajemen risiko,” katanya.
Keberhasilan program pelatihan Mandiri Private tercermin dari peningkatan net new assets sepanjang tahun lalu. Dengan jumlah tenaga kerja yang signifikan, lebih dari 40% aset baru disumbangkan dari klien baru.
“Hal ini merupakan pencapaian yang layak mengingat kondisi pasar yang menantang di tahun 2018,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel