5 Berita Populer Finansial, Relaksasi Batas Gaji KPR Subsidi Dinilai Harus Ditunda dan BTN Terbitkan EBA Rp2 triliun

Bisnis.com,26 Feb 2019, 10:25 WIB
Penulis: Oliv Grenisia
Karyawan melayani nasabah saat transaksi di Kantor Cabang Mandiri Syariah Thamrin, Jakarta, Senin (25/2). Mandiri Syariah menawarkan Tabungan dengan akad bagi hasil (mudharabah) dan titipan (Wadiah). Bisnis/Abdullah Azzam

1. Mandiri Syariah Terima Pesanan Sukuk ST003 Rp300 Miliar

PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) menyatakan total pemesanan sukuk tabungan ST003 telah mencapai sekitar Rp200 miliar—Rp300 miliar.

Mandiri Syariah merupakan salah satu dari dua bank syariah yang ditunjuk sebagai mitra distribusi sukuk tabungan ST003. Baca selengkapnya di sini

2. Bank Mayapada Gelontorkan Rp600 Miliar untuk Belanja IT

PT Bank Mayapada International Tbk. menggelontorkan belanja modal senilai Rp600 miliar pada tahun ini untuk mengembangkan layanan perbankan digital.

Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahrijadi mengatakan bahwa pengembangan layanan digital diharapkan mampu menggenjot pendapatan berbasis komisi, baca selengkapnya di sini

3. Penaikan Batas Gaji Minimal KPR FLPP Jadi Rp8 Juta Dinilai Perlu Ditunda

Pemerintah tengah membahas revisi ketentuan penyaluran KPR subsidi berskema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan yang diperkirakan rampung pada pekan ini.

Revisi tersebut didasari tujuan untuk memudahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga golongan III untuk memiliki rumah. Baca selengkapnya di sini

4. Pacu Penyaluran KPR Subsidi, Bank Didorong Proaktif Gandeng Pemda

Bank penyalur kredit pemilikan rumah (KPR) dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) didorong lebih proaktif menggandeng pemerintah daerah dalam program rumah bersubsidi.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan solusi itu adalah alternatif untuk memacu penyaluran KPR Subsidi, baca selengkapnya di sini

5. BTN Terbitkan EBA Senilai Rp2 Triliun

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. berencana melakukan sekuritisasi aset dengan menerbitkan efek beragun aset (EBA). Aksi ini akan melengkapi penerbitan surat berharga lainnya seperti obligasi.

Direktur Keuangan BTN Iman Nugroho Soeko mengatakan bahwa EBA bertipe sintesis itu akan diterbitkan pada paruh pertama tahun ini. Baca selengkapnya di sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Surya Rianto
Terkini