DILD: Permintaan Sewa Perkantoran Belum Pulih 

Bisnis.com,27 Feb 2019, 20:55 WIB
Penulis: Novita Sari Simamora
DILD memperkirakan permintaan sewa perkantoran masih belum pulih/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Emiten properti PT Intiland Development Tbk. (DILD) memprakirakan raihan pendapatan dari sewa perkantoran bakal flat pada tahun ini.

Sekretaris Perusahaan Intiland Development Theresia Rustandi mengungkapkan, pendapatan dari sewa perkantoran cenderung flat karena permintaan masih melemah. Hingga saat ini, okupansi sewa perkantoran perseroan masih 70%.

"Permintaan masih lemah, karena pasokan cukup banyak, sehingga konsumen memiliki banyak pilihan," ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (27/2/2019).

Theresia menuturkan, perseroan lebih konservatif pada tahun ini. Pada tahun ini, perseroan belum berencana melakukan penambahan ruang sewa perkantoran.

Menurut Theresia perseroan juga akan memperhatikan kondisi pasar sebelum menaikkan harga sewa perkantoran untuk menggenjot pendapatan berulang.

Pada 2018 Intiland berhasil meningkatkan pendapatan berulang (recurring income) hingga 12,8% year on year menjadi Rp595,7 miliar, dari posisi Rp528,2 miliar. Pendapatan berulang menjadi penolong emiten properti saat capaian marketing sales tidak sejalan dengan target perusahaan. 

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Development Archied Noto Pradono, sebelumnya, menuturkan, pendapatan berulang tersebut berasal dari kontribusi pendapatan sewa pekantoran, pengelolaan fasilitas gedung dan kawasan.

DILD memproyeksikan target recurring income naik 10% dari posisi Rp595 miliar, menjadi Rp654,5 miliar. pada tahun ini. Peningkatan tersebut karena peningkatan harga kontrak sewa dan harga okupansi untuk proyek per meter persegi.

Archied mengungkapkan, kontribusi recurring income bakal terus meningkat seiring dengan selesainya pengembangan proyek-proyek baru, seperti perkantoran dan ritel. Proyek-proyek yang segera selesai dan mulai beroperasi tahun ini seperti Praxis dan Spazio Tower di Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini