Pembunuh Mahasiswa Asal Papua di Semarang Teman Dekat

Bisnis.com,27 Feb 2019, 12:58 WIB
Penulis: Imam Yuda Saputra
Ilustrasi./JIBIPhoto

Bisnis.com, SEMARANG – Kurang dari 24 jam, aparat Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) berhasil mengungkap kasus pembunuhan pemuda asal Merauke, Papua, yang jasadnya ditemukan di Kawasan Industri Terboyo, Kecamatan Genuk, Selasa (26/2/2019) pagi.

Dua orang tersangka yang diduga menjadi pelaku pembunuhan dibekuk aparat, Selasa malam.

"Iya, kita sudah tangkap. Ada dua tersangka. Penangkapan dilakukan Unit Resmob (Reserse Mobil) Polrestabes Semarang. Penangkapan dilakukan dalam waktu kurang dari 10 jam dari peristiwa penemuan mayat korban," ujar Kapolsek Genuk, Kompol Zaenul Arifin, saat dihubungi Jaringan Informasi Bisnis Indonesia, Rabu (27/2/2019).

Kedua tersangka yang diringkus itu, yakni YLD, 25, warga Jl. Palla Km 2 Wee Memala, Kelurahan Wee Limbu, Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan IB, 23, warga Omba Pokela, Kelurahan Wee Limbu, Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.

Kedua tersangka diduga menghabisi nyawa korban dengan sadis, denfan cara menggorok leher korban.

Zaenul menambahkan hingga kini kedua tersangka masih menjalani pemeriksaan secara intensif di Mapolrestabes Semarang. Polisi masih mendalami motif yang melatarbelakangi perbuatan kedua tersangka hingga nekat menghabisi nyawa korban.

Kendati belum diketahui motif pasti kedua pelaku, Zaenul menyebut jika hubungan tersangka dengan korban terbilang cukup dekat.

"Tersangka dengan korban berteman baik. Mereka teman dekat. Teman kuliah," imbuh Kapolsek Genuk.

Korban, Dominicus Gregorio Awi, 24, asal Merauke, Papua, sebelumnya ditemukan sudah tergeletak tak bernyawa di Kawasan Industri Terboyo Blok D No. 18, Semarang, Selasa pagi.

Di tubuh korban ditemukan sejumlah bekas sayatan benda tajam. Saat ini, jenazah korban berada di RSUP dr. Kariyadi, Semarang, untuk proses penyelidikan.

Salah seorang saksi, Ridwan, 60, mengetahui awal mula penemuan mayat. Ia melihat tiga pemuda berboncengan dengan satu motor di sekitar lokasi. Saat itu dirinya tengah melintas di lokasi tersebut dengan mengendarai sepeda ontel.

“Kecurigaan saya, yang dibonceng di posisi tengah itu seperti tidak memiliki daya [lemas]. Saya lihatin, pengemudinya atau yang duduk paling depan langsung memperhatikan saya,” ujar Ridwan.

Meski memiliki kecurigaan, Ridwan tak berani menghentikan sepedanya. Ia terus mengayuh sepeda ontelnya menuju ke industri batubara, lantaran takut terus dipandangi pengemudi sepeda motor tersebut.

Disinggung ciri-ciri pemuda yang diduga memboncengkan korban, Ridwan mengaku tak terlalu memperhatikan ciri fisiknya. Meski demikian, ia menilai fisik pengemudi itu hampir mirip dengan korban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini