Alat Deteksi Gerakan Tanah Sangat Diperlukan di Daerah Longsor

Bisnis.com,28 Feb 2019, 23:49 WIB
Penulis: Newswire
Foto udara bencana longsor melanda kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (2/1/2019)./ANTARA-M Agung Rajasa

Bisnis.com, PURWOKERTO – Akademisi dan dosen Mitigasi Bencana Geologi, Jurusan Teknik Geologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Indra Permanajati, menyebutkan pemasangan alat deteksi dini gerakan tanah sangat tepat dan diperlukan pada daerah longsor.

"Pemasangan alat deteksi dini gerakan tanah harus dilakukan pada lokasi yang tepat agar efektif," ucapnya di Purwokerto, Kawa Tengah, Kamis (28/2/2019).

Dia menambahkan pemasangan alat deteksi dini sangat membantu masyarakat di lokasi rawan longsor.

"Cuma saran saya jangan terlalu mengandalkan alat, yang paling penting tetap waspada dan memahami gejala alam seperti hujan, retakan, mata air keruh, pergeseran, pohon miring harus segera di laporkan," ucapnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jateng, terus mengembangkan Elwasi yaitu alat deteksi dini gerakan tanah yang dibutuhkan untuk mendukung upaya pengurangan risiko bencana.

Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo mengatakan Elwasi adalah alat deteksi dini gerakan tanah yang dibuat oleh seorang staf Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banjarnegara yang bernama Sudarsono.

Dia menjelaskan, Elwasi merupakan singkatan dari Eling Waspada lan Siaga. Nama tersebut, kata dia, memiliki makna dan berisi ajakan agar semua pihak mengingat bahwa mereka berada di daerah rawan bencana sehingga perlu kewaspadaan dan tetap harus siaga dalam mengurangi risiko bencana.

"Lahirnya alat tersebut berawal dari banyaknya kejadian bencana tanah ambles dan longsor di Kabupatein Banjarnegara," tuturnya.

Secara struktur kondisi morfologi, topografi dan geologi, kata dia, Banjarnegara memang merupakan daerah rawan bencana tanah longsor sehingga diperlukan alat deteksi dini pergerakan tanah sebagai upaya pengurangan risiko bencana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini