Pemerintah Kesulitan Bangun Digitalisasi Logistik Pengiriman Domestik

Bisnis.com,28 Feb 2019, 13:37 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Kapal Logistik Nusantara 4 yang melayani tol laut menurunkan kontainer muatannya saat bersandar di dermaga Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (28/6/2018)./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah mengakui digitalisasi logistik domestik lebih sulit dibandingkan dengan logistik ekspor dan impor atau proses cross border. Kesulitan timbul karena masih banyaknya pemain konvensional.

Asisten Deputi Bidang Logistik, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Erwin Raza menuturkan akan lebih rumit membangun digitalisasi untuk bisnis proses logistik domestik.

"Digitalisasi domestik itu lebih rumit, kita mulai inland atau transportasi darat, permasalahannya sangat rumit sekali, terkait dokumen saja tidak ada standarisasi dokumen kita, bagaimana digitalisasinya, belum lagi tracing atau pelacakannya," jelas Erwin kepada Bisnis, Rabu (27/2/2019).

Erwin juga menyebut sampai saat ini belum ada kesepakatan soal standardisasi dan pelacakan dalam logistik domestik. 

"Sekarang ini lebih luas lagi, ada yang proses bisnisnya konvensonal ada yang elektronik. Apalagi bicara digitalisasi, mengubah pola pikir semua, mau tidak saling membangun kepercayaan, karena kepercayaan itu penting," kata Erwin.

Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah akan memulai digitalisasi sektor logistik dari proses cross border atau perbatasan untuk proses ekspor dan impor. 

Salah satu alasan lainnya karena dia menilai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) sebagai Institusi yang mampu untuk membangun ekosistem digital tersebut.

"Saya melihat peluang itu, pemerintah siap, itu bea cukai, saya ingin dimulainya itu ditarik dari bea cukai," jelas Erwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini