Ekspor Bali Turun 10,59%, Impor Justru Naik 18,16%

Bisnis.com,01 Mar 2019, 14:45 WIB
Penulis: Ni Putu Eka Wiratmini
Refleksi tumpukan petikemas impor/ANTARA-Iggoy el Fitra

Bisnis.com, DENPASAR – Nilai ekspor Bali mengalami penurunan hingga 10,59% pada Januari 2019 dibanding bulan sebelumnya sedangkan nilai impor pada perhitungan waktu sama naik 18,16%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali Adi Nugroho menjelaskan nilai ekspor barang Bali  Januari 2019 yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia tercatat mencapai US$ 50juta.

Sebagian besar ekspor pada bulan Januari 2019 ditujukan ke Amerika Serikat sebesar 28,60%, Singapura  7,76%, Tiongkok 7,42%, Australia 7,08%, dan Jepang 6,67%.

Lima komoditas utama yang diekspor pada Januari 2019 antara lain produk ikan dan udang 27,41%, produk pakaian jadi bukan rajutan 14,84%, produk perhiasan atau permata 13%, produk kayu, barang dari kayu 7,45%, dan produk perabot, penerangan rumah 5,17%.

Berdasarkan negara tujuan, penurunan nilai ekspor dari bulan sebelumnya, dominan dipengaruhi oleh pengiriman ke Jepang yang turun senilai US$ 3.750.975.

Selain tujuan Jepang, ekspor tujuan Tiongkok juga mengalami penurunan senilai US$ 2.499.334. Ekspor tujuan Hongkong juga turut memberikan andil terhadap penurunan nilai ekspor Provinsi Bali senilai US$ 1.776.350.

“Penurunan ekspor terhadap ketiga negara tujuan tersebut dominan dipengaruhi oleh penurunan ekspor komoditas ikan dan udang,” katanya, Jumat (1/3/2019).

Januari 2019, nilai impor Provinsi Bali tercatat mencapai US$ 20.236.594 atau mengalami peningkatan sebesar 18,16% dibandingkan dengan keadaan bulan lalu.

Capaian impor Januari 2019 juga tercatat mengalami peningkatan sebesar 161,94% jika dibandingkan periode sama  tahun sebelumnya yang mencapai US$ 7.725.664.

Sebagian besar impor pada bulan Januari 2019 tercatat berasal dari Amerika Serikat 25,24%, Tiongkok 20,78%, Hongkong 18,49%, Australia 7,11%, dan Singapura 5,91%.  

Komoditas utama yang diimpor pada Januari 2019 antara lain produk mesin dan perlengkapan mekanik 16,04%, produk mainan 13,97%, produk lonceng, arloji dan bagiannya 12,67%, produk mesin dan peralatan listrik 7,39%, dan produk barang-barang dari kulit 7,18%.

“Secara umum peningkatan impor Januari 2019 berdasarkan negara asalnya didominasi oleh peningkatan impor dari Tiongkok mencapai US$ 1.263.720, khususnya oleh impor komoditas mainan berupa flying theatre,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini