Investor Nantikan Data Inflasi, IHSG Rebound di Awal Perdagangan

Bisnis.com,01 Mar 2019, 09:59 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Pekerja melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jum'at (22/2/2019)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound dan menguat pada awal perdagangan hari ini, Jumat (1/3/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG terpantau menguat 0,43% atau 27,69 poin ke level 6.471,04 pada pukul 09.29 WIB, setelah dibuka rebound dengan penguatan 0,39% atau 25,27 poin ke level 6.471,04.

IHSG sebelumnya ditutup di zona merah dengan pelemahan 1,26% atau 82,33 poin di level 6.443,35 pada perdagangan Kamis (28/2). Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.466,16 – 6.482,41.

Dari 628 saham yang diperdagangkan, 181 saham terpantau menguat, sedangkan 88 saham melemah, dan 359 saham lainnya terpantau stagnan.

Saham PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) yang masing-masing menguat 1,75% dan 1,30%  menjadi penopang utama pergerakan IHSG pagi ini.

Seluruh sembilan sektor bergerak di zona hijau pagi ini, didorong sektor aneka industri yang menguat 1,68% dan disusul sektor konsumer dengan penguatan sebesar 0,66%.

Indosurya Bersinar Sekuritas mengestimasi memasuki bulan ketiga di tahun 2019, yang sekaligus sebagai akhir pekan, kondisi pergerakan IHSG masih menunjukkan peluang kenaikan yang cukup besar.

Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan rilis data perekonomian awal bulan inflasi yang disinyalir masih akan berada dalam kondisi terkendali tentunya dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG hari ini.

"Kami perkirakan peluang kenaikan masih akan terlihat pada pergerakan IHSG hari ini di level 6.418 - 6.585," tulisnya dalam riset harian.

IHSG menguat di saat mayoritas bursa saham lainnya di Asia juga naik, dengan indeks Nikkei 225 menguat 0,80%, indeks Shanghai Composite menguat 0,07%, dan indeks Hang Seng naik 0,29%.

Dilansir Reuters, bursa saham Asia menguat meskipun masih dibatasi oleh kehati-hatian investor karena kekhawatiran tentang ekonomi China dan perdagangan global.

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump pada hari Kamis memicu kekhawatiran atas pembicaraan perdagangan antara Amerika Serikat dan China, memperingatkan bahwa ia dapat meninggalkan perjanjian perdagangan dengan China jika tidak cukup baik.

Hal tersebut bertolak belakang dengan komentar dari penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow pada hari Kamis, yang menyebut kemajuan dalam perundingan sebagai hal yang "fantastis" dan mengatakan kedua negara menuju kesepakatan yang luar biasa dan bersejarah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini