5 Berita Terpopuler Market, Pemerintah Mulai Pasarkan SR-011 dan Kimia Farma Ekspansi Anorganik Sebesar Rp2,5 Triliun

Bisnis.com,01 Mar 2019, 18:37 WIB
Penulis: Oliv Grenisia
Ditjen DJPPR Kementerian Keuangan Luki Alfirman memberikan sambutan dalam rangka peluncuran instrumen SBN ritel seri sukuk ritel SR-011, Jumat (1/3/2019) di Jakarta - Emanuel Caesario

1. Pemerintah Mulai Pasarkan SR-011, Ini Cara Pesannya

Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan resmi membuka masa penawaran instrumen surat berharga negara untuk investor ritel atau SBN ritel seri saya ritel SR-011 hari ini, Jumat (1/3/2019).

Hadir dalam acara pembukaan ini yakni Ditjen DJPPR Luki Alfirman bersama perwakilan 22 mitra distribusi di hotel DoubleTree by Hilton, Jakarta. Baca selengkapnya di sini

2. Kimia Farma Alokasikan Rp2,5 Triliun untuk Ekspansi Anorganik

Emiten farmasi PT Kimia Farma Tbk. mengalokasikan belanja modal untuk ekspansi anorganik sebesar Rp2,5 triliun dari total belanja modal sebesar Rp4 triliun pada 2019.

Sebagian dari alokasi ekspansi organik diperuntukkan bagi rencana akuisisi PT Phapros Tbk. Baca selengkapnya di sini

3. Ini Alasan Kupon Sukuk Ritel SR-011 Turun

Kondisi pasar surat utang yang dinilai semakin membaik memberikan rasa percaya diri bagi pemerintah untuk menurunkan tingkat kupon yang ditawarkan pada instrumen surat berharga negara ritel atau SBN ritel, seri sukuk ritel SR-011, yakni sebesar 8,05%.

Sebelumnya, pada 2 seri SBN ritel yang terbit di awal tahun ini, yakni saving bond retail SBR-005 dan sukuk tabungan ST-003 masing-masing mendapat kupon 8,15%. Baca selengkapnya di sini

4. SBN Ritel SR-011 Ditargetkan Terserap Rp10 Triliun Sebulan Ini

Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menargetkan pemasaran instrumen surat berharga negara untuk investor ritel atau SBN ritel seri sukuk negara SR-011 dapat mencapai Rp10 triliun pada bulan ini.

DJPPR mulai memasarkan instrumen SR-011 hari ini, Jumat (1/3/2019) hingga Kamis (21/3/2019) mendatang. Baca selengkapnya di sini

5. HERO Habiskan Rp1,38 Triliun untuk Restrukturisasi Bisnis Makanan

Emiten ritel PT Hero Supermarket Tbk. mengeluarkan biaya non perdagangan sebesar Rp1,38 triliun untuk menata ulang bisnis makanan.

Presiden Direktur Hero Supermarket Patrik Lindvall mengungkapkan biaya non perdangangan sebagian besar berkaitan dengan pos non kas. Baca selengkapnya di sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Surya Rianto
Terkini