Hai Politisi, Dengarkan Suara Hati Anak Milenial Ini

Bisnis.com,03 Mar 2019, 10:53 WIB
Penulis: Risma Budi Octavianti & Stefanus Arief Setiaji

Bisnis.com, JAKARTA — Generasi milenial memiliki kepercayaan cukup tinggi untuk berpartisipasi di Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 kendati secara umum kelompok ini memiliki pandangan negatif terhadap politik dan demokrasi.

Hal itu tecermin dari jajak pendapat yang dilakukan oleh Institut of Public Policy Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta.

Dalam kajian yang disusun oleh Indro Adinugroho, Andina Dwiafatma, Edbert Gani, dan Salvatore Simarmata, tergambar bahwa hampir 85% responden yang disurvei mengaku akan menggunakan hak pilih pada Pemilihan Legislatif 2019.

Kemudian, sekitar 72% responden akan menggunakan hak pilih pada Pemilihan Presiden 2019.

Ketertarikan generasi milenial yang dalam survei ini responden terbesarnya lahir pada rentang 1992 hingga 2000, dalam menggunakan hak pilih sejatinya anomali dengan pandangan mereka terhadap politik dan demokrasi di Indonesia.

Hampir 60% responden berpandangan bahwa demokrasi belum membawa perubahan berarti bagi kehidupan mereka. Lebih dari 65% responden berpandangan kualitas demokrasi di Indonesia buruk dan sangat buruk.

Hal yang menjadi pemantik buruknya kualitas demokrasi di Indonesia, menurut pandangan generasi milenial setidaknya mencakup empat hal. Paling besar yakni menyangkut politisasi agama (44%), berita palsu atau hoaks (22%), korupsi (17%), dan radikalisasi (11%).  

Dari pandangan itu, disebut bahwa kelompok muda khususnya generasi milenial cenderung memiliki optimisme untuk mewujudkan politik dan demokrasi yang lebih rasional.

Kata kunci dari ketertarikan anak milenial pada politik yakni tidak suka dengan politisasi agama, tidak suka dengan hoaks, dan gagasan rasional yang ditawarkan oleh calon presiden dan calon wakil presiden peserta Pilpres 2019.

Survei tersebut melibatkan 1.388 responden dengan menggunakan platform daring dengan fokus utama di kota-kota besar seperti sekitaran Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi ditambah Bandung dan Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini