RS Pelni Masih Wait and See Untuk IPO

Bisnis.com,03 Mar 2019, 20:55 WIB
Penulis: Muhammad Ridwan
Klinik Eksekutif Heritage RS Pelni Jakarta./prime.rspelni.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Rumah Sakit Pelni masih menunggu kondisi pasar dan masih melakukan evaluasi internal untuk melaksanakan initial public offering.

Direktur Utama Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Insan Purwarisya mengatakan bahwa rencana Rumah Sakit (RS) Pelni untuk melaksanakan IPO tersebut masih ada, namun saat ini pihak RS sedang melakukan tinjauan terhadap kondisi pasar.

Dia mengatakan bahwa saat ini mayoritas pasien RS Pelni adalah pasien peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, sementara kebijakan untuk peserta BPJS selalu mengalami penyesuaian.

RS Pelni merupakan spesialis pasien BPJS Kesehatan dengan porsi hingga 86% dari total kunjungan pasien. Tercatat, pada 1 Januari 2014, RS Pelni resmi menjadi rumah sakit milik BUMN pertama yang melayani peserta BPJS sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Jaminan Kesehatan Nasional.

“Saya juga lagi minta dirutnya RS Pelni untuk mengevaluasi kembali kondisi market yang ada, karena menurut saya sekarang sudah agak berubah kondisinya, sejak semester dua kemarin kita melakukan evaluasi. Jadi saat kita melakukan IPO sudah firm,” ujarnya usai Rakor BUMN pekan lalu. 

Nantinya dana IPO, kata Insan, digunakan untuk pengembangan gedung perawatan RS Pelni yang akan menambah kapasitas daya tampung rumah sakit lebih banyak dari sebelumnya.

Pasalnya, jumlah pasien BPJS Kesehatan yang dilayani semakin banyak yakni mencapai 2.000 pasien per harinya.

Perseroan telah mengantongi izin dari pemegang saham terbesar yakni Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melantai di pasar modal. Adapun target serapan dana dari IPO ini adalah Rp.1 triliun.

“Kalau kami dari sisi management rencana itu akan tetep kita lakukan tapi memang semua ada policy-policy yang akan kita ikuti, bagaimana pun untuk IPO harus juga ada kesepakatan dari pemegang saham RS Pelni sendiri,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Akhirul Anwar
Terkini