5 Berita Terpopuler Finansial, Waspadai Fintech Ngaku Koperasi Simpan Pinjam dan Tingkat Kesehatan Bank dengan nonBank Berbeda

Bisnis.com,04 Mar 2019, 11:48 WIB
Penulis: Oliv Grenisia
Karyawan beraktivitas di Kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Jakarta, Rabu (3/1/2019). - Bisnis/Felix Jody Kinarwan

1. Praktik Engineering Fee, Pembinaan AAUI, dan Sanksi OJK

Otoritas Jasa Keuangan mendukung upaya Asoasisi Asuransi Umum Indonesia memerangi praktik pemberian biaya akuisisi tambahan atau engineering fee.

OJK pun menunggu laproan AAUI mengenai perusahaan yang masih menerapkan engineering fee untuk diberi sanksi. Baca selengkapnya di sini

2. DPLK: Kapasitas & Risiko Perlu Dipertimbangkan Dalam Skema Baru Penilaian Tingkat Kesehatan

Perkumpulan DPLK (P – DPLK) menilai Otoritas Jasa Keuangan perlu mempertimbangkan kapasitas pelaku usaha dan risiko di setiap sektor terkait rencana skema baru penilaian tingkat kesehatan di industri keuangan non bank atua IKNB.

Wakil Ketua Umum P – DPLK Nur Hasan Kurniawan mengatakan pihaknya selalu mendukung setiap regulasi yang dibuat untuk menjadikan tata kelola sektor dana pensiun menjadi lebih baik. Baca selengkapnya di sini

3. Penilaian Tingkat Kesehatan, Jangan Samakan Nonbank dengan Bank

Skema penilaian tingkat kesehatan baru untuk sektor jasa keuangan nonbank dinilai tidak perlu disamakan dengan sektor perbankan.

Ketua Umum Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Suheri menilai rencana penyesuaian skema penilaian tingkat kesehatan baru di sektor jasa keuangan non bank, baca selengkapnya di sini

4. Investasi Bodong, Waspadai Fintech Catut Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sejahtera Bersama Bogor, diduga menjadi korban kasus penipuan berkedok investasi.

Iwan Setiawan, Pengawas KSP Sejahtera Bersama mengaku bahwa nama KSP Sejahtera Bersama Bogor telah dicatut oleh pelaku, baca selengkapnya di sini

5. Kerja Sama dengan Citilink, BNI Incar 100.000 Kartu Debit Baru

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menargetkan kerja sama dengan Citilink akan menambah jumlah kartu beredar sebanyak 100.000 keping kartu dalam 12 bulan mendatang.

Direktur Ritel BNI Tambok P Setyawati mengatakan selain itu juga diharaplan dapat mendongkrak nilai transaksi sebanyak Rp25 miliar. Baca selengkapnya di sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Surya Rianto
Terkini