Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. terus mematangkan rencana mengakuisisi bank kecil. Saat ini, perseroan mengaku masih menyelesaikan pembicaraan dengan sejumlah bank.
Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta mengatakan perseroan akan memilih satu bank dari kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU II) untuk dijadikan bank khusus digital. Menurutnya, hal ini sudah sesuai dengan saran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar Bank BUKU II memiliki fokus pengembangan digital.
"Anggaran yang sudah direncanakan sepertinya cukup karena kami tidak ingin banyak-banyak, untuk digital saja. Sekarang masih dipilih banknya," ungkap Herry kepada Bisnis, Minggu (4/3/2019).
Dia menuturkan saat ini, layaknya pemain industri perbankan umumnya, kinerja BNI masih berorientasi pada laba dan rugi. Sementara itu, untuk pasar digital saat ini lebih bermain pada capital market.
Alhasil, dibutuhkan satu anak usaha yang akan fokus pada pengembangan digital. Apalagi, perseroan juga berencana untuk melakukan digitalisasi produk dan jasa anak usaha guna meningkatkan peran dalam mendorong inklusi keuangan.
Prinsipnya, lanjut Herry, rencana aksi korporasi yang di antaranya mengakuisisi bank atau asuransi kerugian masih dalam kajian dan penjajakan calon target. Rencana ini diharapkan dapat direalisasikan pada kuartal IV/2019.
Sebelumnya, BNI mengaku telah menyiapkan modal sekitar Rp3 triliun-Rp4 triliun untuk mewujudkan akuisisi ini. BNI juga tidak membantah akan kembali melakukan akuisisi perusahaan teknologi finansial (tekfin) jika diperlukan untuk memperkuat peran bank digital nantinya.
Di luar modal untuk akuisisi, Herry memastikan perseroan memiliki belanja modal sebesar Rp1,6 triliun untuk tahun ini, yang sebagian besar dialokasikan untuk pengembangan teknologi.
"Sebagai perusahaan yang profitable, masih banyak jalan yang bisa kami lakukan. BNI akan terus mempelajari untuk melengkapi perannya sebagai lembaga keuangan," ucapnya.
Adapun rencana akuisisi ini sudah dicantumkan ke dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2019-2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel