Kemenhub Akui Efisiensi Logistik Nasional Rendah

Bisnis.com,06 Mar 2019, 13:15 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Dialog Strategis Revolusi Industri 4.0 Industri Pelabuhan dan Pelayaran di Jakarta Pusat, Rabu (6/3/2019).

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan akui rata-rata biaya logistik Indonesia masih kalah efisien dibandingkan negara di Asia Tenggara lainnya. Pelabuhan digital sangat dibutuhkan.

Saat ini rata-rata biaya logistik di Indonesia mencapai 25% dari Produk Domestik Bruto (PDB) lebih tinggi dari Vietnam dan Malaysia.

Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Ekonomi dan Investasi Transportasi Wihana Kirana Jaya menuturkan angka tersebut lebih tinggi dari Vietnam dan Malaysia yang dapat mencapai 13%-15% dari PDB.

"Kita bayangkan Indonesia akan menjadi posisi 6 PDB terbesar di dunia pada 2030. Pelabuhan suka tak suka harus mengembangkan diri," terangnya dalam Dialog Strategis Revolusi Industri 4.0 Industri Pelabuhan dan Pelayaran di Jakarta Pusat, Rabu (6/3/2019).

Menurutnya, berdasarkan berbagai indikator makro seperti logistic performance index, dwelling time masih kalah dibandingkan dengan pelabuhan-pelabuhan lain di dunia terutama dari Eropa.

Dengan demikian jelasnya, pelabuhan yang mengadopsi industri 4.0 sangatlah dibutuhkan. Implementasi Internet of things (IoT), big data, dan robotics itu harus dimulai dengan hal yang mendasar.

"Bagaimana membangun ekosisitem berbasis digital, sejauh mana regulator berubah, industri, akademisi, pelaku bisnis, harus bagaimana, kita tidak bisa lagi silo-silo [masing-masing] lagi persaingan," katanya.

Indonesian National Shipowner's Association (INSA) mengharapkan adanya peran Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam membentuk suatu platform digital yang dapat menyatukan seluruh sistem digital pelayaran yang sudah ada.

Ketua DPP INSA, Carmelita Memei menuturkan saat ini dunia pelayaran sudah memiliki sistem digital internal masing-masing sudah mulai terintegrasi dengan sistem kepelabuhan.

"Semua area punya sistem, Kemenhub harus bisa komunikasi dengan baik sistemnya, terminal sejauh ini banyak sekali sudah cukup baik. Mestinya jadi satu [sistem-sisitem itu], dari Kemenhub kita harapkan ada sistem seluruhnya yang darat laut udara, belum terkoneksi dengan seluruh kementerian," ungkapnya, Rabu (6/3/2019).

Hal tersebut lanjutnya, karena masing-masing perusahaan pelayaran masih memiliki data yang tidak bisa dibagikan dengan sesama operator terutama data pelanggannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini