Hubungan Raja Salman dan Putra Mahkota Arab Saudi Retak

Bisnis.com,07 Mar 2019, 13:30 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Raja Arab Saudi Raja Salman menghadiri pertemuan puncak antara liga Arab dan negara-negara anggota Uni Eropa, di resor Laut Merah Sharm el-Sheikh, Mesir, 24 Februari 2019./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kabar tak sedap berembus dari Negeri Petrodollar, Arab Saudi. Kepala tertinggi kerajaan itu, Raja Salman bin Abdulaziz dikabarkan tak menyetujui sejumlah kebijakan terbaru yang yang diambil oleh putranya, Putra Mahkota Mohammad bin Salman (MBS).

Ketidaksepakatan ini menjadi sinyal keretakan hubungan antara Raja Saudi dan penerus takhtanya itu.

Laporan terbaru media Inggris The Guardian pada Rabu (6/3/2019) menyebutkan bahwa nada tak sepakat itu diarahkan pada kebijakan penting dalam beberapa pekan terakhir, termasuk soal operasi Saudi di Yaman yang kini dilanda krisis kemanusiaan berkepanjangan.

Kabar silang pendapat ini diungkapkan sejumlah sumber anonim dari pemerintahan Arab Saudi kepada The Guardian.

Duri di antara hubungan keduanya dikabarkan mulai muncul sejak mengemukanya pembunuhan brutal jurnalis senior Saudi, Jamal Khashoggi, di Kantor Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober lalu.

Laporan terbaru CIA menyimpulkan bahwa pembunuhan pria berusia 59 tahun itu merupakan perintah dari Pangeran Mohammad, pihak Saudi bersikeras membantah tuduhan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini